KENDAL, KOMPAS.com - Kemarau panjang menyebabkan 449 hektare padi di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, terancam gagal panen.
Kabid Holtikultura Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kendal, Pandu Rapriyati Rogojati mengatakan, 449 hektare tanaman padi tersebar di 12 desa di 6 kecamatan, yaitu Kecamatan Brangsong, Kendal, Patebon, Cepiring, Rowosari, dan Kangkung.
“Ada 12 desa yang terancam puso, yaitu desa Jetis, Purwokerto, Sijeruk, Bulugede, Sukolilan, Bangunrejo, Wonosari, Pidodo Wetan dan Kulon, Jambearum, Sendangsikucing, serta Brangsong,” ujar Pandu, Selasa (16/7/2019).
Baca juga: Tasikmalaya Berstatus Siaga Kekeringan, Ridwan Kamil Upayakan Rekayasa Cuaca
Untuk mengatasi kekeringan, Pemkab Kendal telah menyiapkan 19 pompa air. Bagi petani yang membutuhkan mesin pompa air, bisa pinjam ke dinas. Ia berharap, semua petani bisa memanen tanamannya dengan baik dan jangan sampai ada yang gagal panen.
salah satu petani asal Desa Brangsong, Kecamatan Brangsong, Dimyati mengatakan tanah sawahnya mulai retak karena kekeringan. Ia khawatir tanaman padinya yang sudah berusia sekitar lima bulan akan mati.
Untuk mengatasi kekeringan itu, Dimyati terpaksa menyewa pompa air untuk mengairi sawah agar tidak kekeringan. Air diambil dari sungai yang jaraknya hampir 1 kilometer dari sawahnya.
“Tolernya memang harus panjang,” ujarnya.
Dimyati sempat berupaya meminjam pompa dari Dinas Pertanian. Namun, kehabisan karena kalah cepat dengan petani yang lain.
Baca juga: Bencana Kekeringan di Ponorogo, Dua Kecamatan Krisis Air Bersih
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.