Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geger Semburan Lumpur dan Gas di Cilacap, Ini Penjelasan Geologi Unsoed

Kompas.com - 16/07/2019, 14:56 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Sejak beberapa hari terakhir, warga digegerkan dengan peredaran video yang memperlihatkan semburan lumpur di area persawahan Desa Sikampuh, Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Ketua Tim Teknik Geologi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Eko Bayu Purwasatriya mengatakan, tim yang terdiri dari lima orang telah melakukan investigasi lokasi semburan lumpur dan gas di wilayah tersebut.

"Penduduk setempat membuat sumur bor untuk mengairi sawah pada hari Sabtu (13/7/2019). Pada kedalaman 26 meter terjadi semburan gas dari bawah permukaan yang kemudian berlangsung selama 4 jam, mulai sekitar jam 17.00 WIB," kata Eko melalui keterangan tertulis, Selasa (16/7/2019).

Baca juga: Pasca-semburan Lumpur di Aceh Utara, 10 Keluarga Masih Mengungsi

Eko menjelaskan ketika tim tiba di lokasi dengan koordinat 7° 38’ 15,7” LS ; 109° 11’ 41,3” BT. semburan telah berhenti.

Di sekeliling lokasi  titik semburan tersebut tampak material sedimen yang didominasi pasir berwarna kehitaman dan lumpur.

Endapan pantai dan gas metan

"Material pasir ini merupakan endapan pantai yang berumur kuarter yang ikut tersembur keluar oleh semburan gas tersebut," jelas Eko.

Eko mengatakan, tim menyimpulkan gas yang keluar merupakan gas metan. Hal itu berdasarkan hasil uji bakar, sisa semburan gas masih dapat menyala ketika disulut oleh korek api.

Baca juga: Dieng Tetap Aman Dikunjungi Pasca-Semburan Lumpur Kawah Sileri

Menurut Eko sumur yang digali oleh penduduk setempat menembus kantong-kantong gas di dekat permukaan yang cukup banyak tersebar di jalur rembesan minyak dan gas bumi.

"Gas bumi dari bawah permukaan merembes ke permukaan dan mengisi rekahan-rekahan batuan di dekat permukaan, sehingga ketika ditembus oleh bor sumur, tekanannya cukup tinggi, tapi cepat pula menurun," jelas Eko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com