BANDUNG, KOMPAS com - Bahar bin Smith tiga tahun penjara oleh majelis hakim terkait kasus penganiayaan terhadap dua pemuda berinisial MKU (17) dan CAJ (18).
Vonis Bahar bin Smith ini lebih rendah 3 tahun dibanding tuntutan jaksa yakni 6 tahun penjara dan denda Rp 50 juta subsider 3 bulan kurungan.
Menanggapi vonis itu, baik kuasa hukum Bahar bin Smith maupun Jaksa penuntut umum (JPU) meminta waktu pikir-pikir selama sepekan.
Setelah sepekan berjalan, kuasa hukum Bahar bin Smith, Ichwan Tuankota mengatakan bahwa pihaknya sampai saat ini belum mengajukan banding atas vonis tersebut.
"Kalau dari kami belum banding," kata Ichwan melalui pesan singkatnya, Selasa (16/7/2019).
Baca juga: Aniaya 2 Remaja yang Mengaku Dirinya, Mengantarkan Bahar bin Smith ke Penjara...
Adapun pertimbangan tersebut lantaran pihak kuasa hukum Bahar menunggu keputusan dari JPU.
"Kita masih menunggu pihak JPU. apakah mereka banding atau tidak," pungkasnya.
Seperti diketahui, Majelis hakim Muhammad Eddison menilai Bahar secara sah dan meyakinkan bersalah atas perbuatannya.
"Mengadili, menjatuhkan pidana terhadap Bahar bin Smith dengan pidana selama tiga tahun, denda Rp 50 juta. Jika tak dibayar diganti kurungan selama 1 bulan kurungan," ujar Eddison.
Bahar dinilai bersalah telah melakukan penganiayaan terhadap dua pemuda yakni MKU (17) dan CAJ (18).
Baca juga: Bahar bin Smith Divonis 3 Tahun Penjara
"Telah terbukti secara sah melakukan tindak pidana, turut serta merampas kemerdekaan orang yang mengakibatkan luka berat di muka umum secara bersama-sama, melakukan kekerasan terhadap orang mengakibatkan luka berat dan melakukan kekerasan terhadap anak yang mengakibatkan luka berat," kata Eddison
Tindakan terdakwa pun melanggar sejumlah pasal, antara lain Pasal 80 Undang-undang Perlindungan Anak, Pasal 333 ayat (2) KUH Pidana Jo Pasal 55 ayat (1) ke- 1 KUH Pidana.
Lalu, Pasal 170 ayat (2) ke-2 KUHPidana tentang Penganiayaan dan Pasal 351 ayat (2) KUHPidana Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana.
Baca juga: Dua Murid Bahar bin Smith Divonis 1,5 dan 2 Tahun Penjara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.