Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisruh Pemilihan Ketua PDI-P Surabaya Harus Selesai Jelang Kongres Bali

Kompas.com - 16/07/2019, 11:10 WIB
Achmad Faizal,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Kisruh soal ketua PDI-P Surabaya yang membuat konferensi cabang (konferesi tingkat kabupaten/kota) PDI-P Surabaya wajib selesai sebelum Kongres PDI-P V di Bali pada bulan Agustus mendatang.

Bahkan juga harus rampung sebelum gelaran Konferensi Daerah (Konferda) PDI-P Jawa Timur pada 27 Juli mendatang.

"Di konferda maupun kongres, PDI-P Surabaya harus sudah memiliki pengurus yang definitif, karena DPC PDIP Surabaya punya hak suara," kata Ketua DPD PDI-P Jawa Timur, Kusnadi, Senin (15/7/2019) malam.

Kusnadi mengaku sudah mengumpulkan 31 pengurus anak cabang (PAC) se-Surabaya atas perintah DPP.

Baca juga: Pembela Rujak Cingur Rp 60 Ribu per Porsi Ini Dipilih Megawati Pimpin PDIP Surabaya

Dalam kesempatan itu, DPD PDI-P Jatim menyosialisasikan Peraturan Partai nomor 28 tahun 2019 tentang pemilihan pengurus partai.

Dalam peraturan tersebut dijelaskan jika DPP PDI-P memiliki wewenang penuh menentukan pengurus partai dalam konfercab dan konferda sesuai dengan AD/ART PDIP.

Namun, DPP PDI-P memberi ruang kepada seluruh tingkatan partai untuk menyampaikan usulan.

"Hanya sekadar usulan, apakah diterima atau tidak, itu sepenuhnya kewenangan DPP," terang Kusnadi.

Dalam Konfercab PDI-P Surabaya 7 Juli lalu, DPD kata Kusnadi juga mengusulkan sejumlah nama calon ketua DPC.

"Kami usulkan nama Pak Whisnu (Whisnu Sakti Buana) dan dua orang lagi. Karena maksimal DPD hanya mengusulkan 3 nama calon," jelasnya.

Baca juga: PDI-P Surabaya Usulkan Whisnu Sakti Buana sebagai Pengganti Risma

Beda usulan calon

Seperti diberitakan sebelumnya, konfercab PDI-P Surabaya pada 7 Juli lalu diwarnai protes. Pasalnya ada perbedaan pendapat mengenai siapa yang layak jadi ketua PDI-P Kota Surabaya. 

DPP PDI-P menunjuk Adi Sutarwijono sebagai ketua DPC PDI-P Surabaya bersama Baktiono sebagai sekretaris dan Taru Sasmita sebagai bendahara.

Sementara PAC memprotes keputusan DPP PDI-P karena tidak menunjuk Whisnu Sakti Buana untuk yang ketiga kalinya sebagai ketua DPC PDI-P Surabaya. 

Sebab, sesuai hasil Rakercab PDI-P Surabaya akhir Juni 2019, semua sepakat kembali memilih Whisnu.

Akibat protes tersebut, Konfercab PDI-P pun diskorsing sampai saat ini.

Baca juga: Pemilihan Ketua PDI-P Surabaya Sempat Diwarnai Protes Kader

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com