BLORA, KOMPAS.com - Dari hasil pemeriksaan sementara, motif pengeroyokan remaja DT (16) hingga tewas dipicu permasalahan hilangnya ponsel milik salah satu pelaku.
DT, remaja putus SMP asal Kecamatan Jepon, Blora, itu dituding mencuri ponsel milik salah satu pelaku yang hilang beberapa hari lalu saat mereka nongkrong bareng.
"Saat pesta miras di Randublatung, DT diinterogasi oleh para pelaku, apakah benar telah mencuri handphone. DT mengakui dan kemudian dihajar hingga tewas. Saat itu posisinya teler semua, motifnya itu," kata Kasat Reskrim Polres Blora, AKP Heri Dwi Utomo saat di Mapolres Blora, Senin (15/7/2019).
Baca juga: Tiga Pelaku Pembunuhan Mayat Dalam Karung di Hutan Blora Ditangkap
Hingga saat ini, tim Satreskrim Polres Blora masih berupaya mendalami apakah ada unsur perencanaan dalam kasus tewasnya DT (16). Tim Satreskrim Polres Blora sudah meringkus tiga pelaku yang terlibat dalam kasus itu.
"Ada tujuh pelaku yang terlibat, tiga pelaku tertangkap dan empat pelaku masih kami buru termasuk dalangnya," kata Heri.
Sebelumnya diberitakan, masyarakat digemparkan dengan penemuan mayat terbungkus karung putih di kawasan hutan jati di petak 113 RPH Jati Kusumo, KPH Randublatung, Desa Kalisari, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Kamis (11/7/2019) malam.
Baca juga: Setelah Keroyok Remaja di Blora hingga Tewas, Kelompok Ini Santap Nasi Bungkus di Sebelah Jenazah
Belakangan diketahui jasad tersebut adalah DT (16), remaja asal Kecamatan Jepon, Blora. Dari hasil pemeriksaan kepolisian, DT dipastikan adalah korban pembunuhan setelah ditemukan luka cekikan di leher dan memar di beberapa bagian tubuhnya.
Dari tujuh pelaku yang terlibat dalam pembunuhan DT, hingga saat ini tim Satreskrim Polres Blora sudah mengamankan tiga pelaku.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.