Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menari Massal, 2.019 Penari Thengul Bojonegoro Pecahkan Rekor Muri

Kompas.com - 14/07/2019, 20:45 WIB
Achmad Faizal,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BOJONEGORO, KOMPAS.com - Kabupaten Bojonegoro kembali meraih rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) dalam bidang seni dan budaya.

Sebanyak 2.050 penari "Thengul" beraksi di lapangan Trucuk di sisi Sungai Bengawan Solo meramaikan Bojonegoro Thengul International Folklore Festival 2019, Minggu (14/7/2019).

Dengan dandanan khas penari Thengul, para penari berjajar di sisi Jembatan Sosrodilogo Bojonegoro.

Para penari perempuan itu berasal dari 50 siswi sekolah dasar, 510 pelajar dari tingkat 20 SMP, serta 447 pelajar dari tingkat SMA/SMK.

Baca juga: 3.162 santri di Musi Rawas Pecahkan Rekor MURI sebagai Peserta Hafiz 30 Juz Terbanyak

Penyerahan sertifikat rekor Muri dilakukan oleh Manajer Eksekutif Muri, Sri Hidayati kepada Bupati Bojonegoro Ana Muawanah usai menyaksikan pertunjukan massal penari Thengul.

"Rekor ini melengkapi rekor yang telah diraih sebelumnya seperti rekor pembuatan makanan khas Ledre, ruwatan masal, menggiring bola api, dan senam anti korupsi," terang Sri Hidayati.

Pertunjukan tari Thengul massal itu, kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bojonegoro Amir Syahid, bertujuan untuk menegaskan bahwa Bojonegoro mempunya ikon budaya yang sudah memiliki hak kekayaan intelektual.

"Jika di Banyuwangi ikonnya tari Gandrung, di Bojonegoro ikonnya Tari Thengul," ujarnya.

Di lokasi yang sama, juga dipecahkan rekor Muri untuk hidangan kuliner khas Bojonegoro, yakni Sego Buwuhan. Ada 25.000 porsi lebih Sego Buwuhan yang disediakan dalam acara Thengul International Folklore Festival 2019 tersebut.

Selain festival Sego Buwuhan dan pertunjukan Tari Thengul, Bojonegoro Thengul International Folklore Festival 2019 yang digelar dari 14 hingga 18 Juli itu juga diramaikan dengan Festival Lontong Kikil Trucuk, Lomba Cipta Menu Nasi Buwuhan bersama Chef Juna, Street Performance, pertunjukan seni empat negara, culture visit, dan culture night.

Selain itu, ada juga lokakarya kesenian rakyat, pagelaran wayang Thengul, tari Parang Barong, praktik membatik, dan penanaman pohon di Kecamatan Wonocolo.

Baca juga: Puncak Festival Bacang dan Lamang Baluo Ditandai dengan Pemberian Rekor Muri

Bojonegoro Thengul International Folklore Festival 2019 adalah bagian dari upaya promosi branding “Pinarak Bojonegoro” untuk meningkatkan kunjungan wisata ke Bojonegoro, baik wisatawan lokal maupun internasional.

"Melalui event ini kami juga ingin menegaskan ikon budaya Bojonegoro, yaitu tari Thengul serta Nasi Buwuhan sebagai ikon kuliner," terang Amir Syahid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com