Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

46 Tahun Menabung dari Jualan Gorengan, Kakek 72 Tahun Akhirnya Berangkat Haji

Kompas.com - 12/07/2019, 11:46 WIB
Defriatno Neke,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BAUBAU, KOMPAS.com – Menabung selama 46 tahun, Muhamad Sanusi (78), seorang kakek penjual gorengan di Pasar Tradisional Wameo, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, akhirnya berangkat haji di tahun 2019. 

Sanusi sangat gembira karena penantiannya yang panjang dan penuh kesabaran akhirnya terwujud.

“Saya gembira karena dengan penghasilan sedikit-sedikit, tapi saya bisa naik haji sama seperti yang lain,” kata Sanusi, saat ditemui di rumahnya, di Kelurahan Wameo, Kecamatan Batupoaro, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, Jumat (12/7/2019).  

Baca juga: Kisah Kakek-Nenek di Jombang Naik Haji, Kumpul Uang di Bawah Kasur dari Jualan Bubur

Sanusi bercerita, niat untuk berangkat haji muncul ketika pertama kali ia jualan kue dan gorengan kecil-kecilan di Pasar Tradisional Wameo tahun 1973. 

Saat itu harga kue yang ia jual sekitar Rp 20 per potong. Ia mulai menabung sedikit demi sedikit mulai dari Rp 2, Rp 5 atau Rp 10, di dalam celengan yang terbuat tanah liat.

“Setiap hari saya kumpul Rp 2 per hari, dari dulu saya sudah niatkan. Saya menyimpan uang dalam celengan bosu (celengan dari tanah liat),” ujarnya.  

Baca juga: 25 Tahun Berjualan Rujak, Zaenah dan Suami Akhirnya Berangkat Haji

Jika uang yang dikumpulkan sudah mencapai Rp 20.000, Sanusi kemudian menabung uangnya di bank. 

Tahun 2007,  Sanusi mulai mendaftar haji di Kantor Kementerian Agama dengan membayar sekitar Rp 22 juta. Namun tak lama, uangnya tersebut ditarik karena ia sakit.

“Saya kena sakit asma, saya susah bernafas, Uang itu saya tarik semua untuk biaya pengobatan di rumah sakit,” ucap Sanusi. 

Dengan tekad yang kuat, Sanusi kembali menabung dari hasil jualan kue dan gorengannya. 

Tahun 2011 ia kembali mendaftar haji di Kantor Kementerian Agama Kota Baubau. Setelah menunggu delapan tahu, Sanusi dapat panggilan naik haji.

Istri Muhamad Sanusi, Siti Nibah mengatakan, sangat senang perjuangan suaminya bisa membuahkan hasil. 

“Saya sudah duluan naik haji di tahun 2006, dia tahun 2007 saya daftarkan. Tapi Karena sakit, jadi tidak jadi, dan tahun ini dia baru bisa naik. Kami sangat senang,” tutur Nibah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com