Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setiap Bulan Bisa Terjadi 300 Kasus Perceraian di Bandung Barat

Kompas.com - 09/07/2019, 17:21 WIB
Putra Prima Perdana,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

LEMBANG, KOMPAS.com- Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna mengatakan, angka perceraian di Kabupaten Bandung Barat terbilang tinggi.

“Tinggi sekali. 300 perceraian satu bulan, berarti sehari 10 orang (bercerai). Kebayang satu tahun bisa ribuan orang,” kata Aa Umbara dalam kegiatan pembekalan materi Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) di La Oma, Lembang, Bandung Barat, Selasa (9/7/2019).

Aa mengatakan, ada beberapa faktor penyebab banyaknya perceraian di Bandung Barat. Salah satunya adalah kekerasan dalam rumah tangga.

Menurut Aa, kebanyakan kasus dipicu tingkat ekonomi rendah. Kemudian, perselingkuhan dan kekerasan.

"300 satu bulan, ini terlalu banyak,” kata Aa.

Aa Umbara berharap P2TP2A bisa menekan angka perceraian di Bandung Barat, meski hal itu bukan tugas pokok dan fungsi lembaga tersebut.

“Menurunkan walaupun bukan tugasnya, karena P2TP2A tugasnya stop kekerasan perempuan dan anak. Tapi itu juga dari bagian dari penyebab terjadinya perceraian, ini harus terantisipasi,” kata Aa.

Baca juga: Angka Perceraian di Aceh Utara Meningkat Tiap Tahun, Ini Penyebabnya

Aa Umbara mengatakan, upaya menekan angka perceraian di Bandung Barat akan disinergikan dengan program membuat 10 destinasi wisata baru. Menurut dia, dengan banyaknya destinasi wisata, diharapkan bisa meningkatkan keharmonisan dalam rumah tangga.

Selain itu, menurut Aa Umbara, tidak hanya P2TP2A, seluruh dinas juga dilibatkan di lokasi wisata agar tidak ada permasalahan lintas sekotral. Misalnya, Dinas Sosial memanfaatkan program membetulkan rumah tidak layak huni.

Kemudian, Dinas Pendidikan misalnya memastikan tidak ada persoalan yang membebani siswa di sekolah. Intinya, menurut Aa Umbara, di desa yang ada wisatanya, tidak boleh ada masalah yang membebani warga.

”Minimal di lokasi objek wisata tidak ada masalah apapun. Ketika tidak ada masalah apapun, maka keluarga akan nyaman," kata Aa Umbara.

Baca juga: Ini Alasan Pelegalan Poligami Masuk Qanun Hukum Keluarga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com