Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidik Jari Tak Terdaftar, Polisi Gagal Ungkap Identitas Mayat Pria Bertato Salib

Kompas.com - 08/07/2019, 21:52 WIB
Himawan,
Khairina

Tim Redaksi

 

MAKASSAR, KOMPAS.com - Identitas mayat pria bertato belum terungkap usai ditemukan selama kurang lebih dua minggu di lahan kosong milik TNI AD di Jalan Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakukang, Makassar, Minggu (23/7/2019) dini hari lalu. 

Tim Forensik Biddokkes Polda Sulsel saat identifikasi awal menemukan bahwa mayat pria yang ditemukan dalam keadaan telanjang dan kaki terikat kawat itu memiliki tato salib di lengan tangan kiri.

Selain itu, tim forensik juga menemukan data sekunder seperti bentuk wajah oval, tahi lalat di pipi kiri, serta jenggot di wajah. 

Baca juga: Belum Terungkap, Identitas Mayat Pria Bertato yang Ditemukan Tanpa Busana

Namun, polisi belum mengetahui identitas pria yang diperkirakan berusia 35-40 tahun ini.

Alasannya, sidik jari mayat laki-laki tersebut tidak terdata saat polisi menggunakan metode CSI (Crime Scene Investigation).

Selain itu, meski polisi telah menyebar ciri-ciri mayat ini, hingga Senin (8/7/2019) tak ada satupun pihak yang mengaku keluarganya yang datang menemuinya.

"Keluarganya pasti ada, cuma belum diketahui si Mr X ini, jadi memang belum tentunya juga kita tetap koordinasi dengan penyidik untuk identifikasinya. Mungkin si Mr X ini berasal dari tempat lain, ulau lain mungkin, atau suku lain mungkin," kata Kabid Dokkes Polda Sulsel Kombes Pol dr Raden Harjuno. 

Harjuno juga mengatakan ada luka akibat benda tajam di bawah ketiaknya berukuran 13x5 sentimeter. Sementara itu, luka yang sama juga berada di punggung berukuran 3x5 cm. Mayat ini diperkirakan sudah membusuk selama 2 bulan. 

Untuk mendalami kematian pria ini, polisi bakal melakukan otopsi pekan ini. 

"Kadang-kadang kan seperti itu membutuhkan waktu. Dari proses pemeriksaan gigi, pemeriksaan DNA, dan lain-lain," tambahnya. 

Baca juga: Polisi Kesulitan Identifikasi Sidik Jari Mayat Pria Bertato

Usai melakukan otopsi, Harjuno bakal menyerahkan mayat misterius ini ke Dinas Sosial Makassar. 

"Itu kami makamkan lewat Dinas Sosial, di Tempat pemakaman umum yang ditentukan oleh Dinas Sosial. Jadi begini prinsipnya, kita kan melibatkan Dinas Sosial. Kalaupun ada eluarganya tapi tidak mampu ya Dinas Sosial membantu," ujarnya.

Sebelumnya, diberitakan sesosok mayat pria tanpa busana dengan tato di lengan kirinya ditemukan tertimbun lumpur di sebuah lahan kosong milik TNI AD di Jalan Urip Sumoharjo, Kelurahan Pampang, Kecamatan Panakukang, Makassar, Minggu (23/6/2016) sekitar pukul 01.00 Wita dini hari.

Mayat tersebut ditemukan pertama kali oleh Sahar (22), salah satu operator alat berat dari Tenaga Bantuan Operasional (TBO) TNI AD yang waktu itu sedang melakukan pengerukan tanah timbunan sekitar 1,5 meter.

Saat ditemukan, mayat tanpa identitas itu sudah mulai membengkak dan menguarkan bau busuk.

"Saat lagi menggali lumpur di lokasi itu dengan menggunakan alat berat ekskavator, tiba-tiba ada mayat," katanya di lokasi kejadian perkara, Minggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com