Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Warisan Dunia, Penambangan Dilarang di Ombilin Sawahlunto

Kompas.com - 08/07/2019, 17:31 WIB
Perdana Putra,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Setelah Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto  ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO, tambang batu bara tidak boleh lagi beroperasi di daerah tersebut.

"Tidak boleh lagi ada aktivitas menambang di daerah warisan budaya dunia itu. Ini salah satu poin penting dari penetapan tersebut," kata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno yang dihubungi Kompas.com, Senin (8/7/2019).

Irwan mengatakan, sebelum ditetapkan menjadi warisan dunia, daerah tersebut dulunya adalah lokasi tambang batu bara yang dioperasikan PT Bukit Asam Ombilin.

"Namun tambang milik PT BA ini sudah lama tidak beroperasi lagi. Yang kita takutkan masih adanya penambang-penambang liar," kata Irwan.

Baca juga: Setelah Ombilin Sawahlunto Ditetapkan Sebagai Warisan Dunia...

Pemprov Sumbar sudah berkomunikasi dengan Pemerintah Kota Sawahlunto dalam hal penambangan liar.

Dari penuturan wakil wali Kota Sawahlunto, tidak ada lagi aktivitas penambangan liar di daerah warisan budaya dunia itu.

Namun, masih ada penambangan di perbatasan dengan Sijunjung.

Baca juga: Ombilin Sawahlunto Masuk Warisan Dunia UNESCO, Gubernur Sumbar Bangga

Kendati demikian, Irwan minta tidak ada lagi aktivitas penambangan baik yang legal maupun ilegal karena hal itu bisa mengganggu daerah warisan budaya dunia tersebut.

Sebelumnya diberitakan, Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto resmi masuk daftar Situs Warisan Budaya Dunia UNESCO dalam Pertemuan Komite Warisan Dunia, Sabtu (6/7/2019).

Penetapan tersebut mengakhiri perjuangan panjang tambang batu bara Ombilin, Sawahlunto, Sumatera Barat, untuk masuk menjadi warisan budaya dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com