Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinggi Gelombang Capai 4,5 Meter, Para Nelayan Selamatkan Kapal

Kompas.com - 05/07/2019, 15:45 WIB
Markus Yuwono,
Farid Assifa

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Nelayan dan masyarakat di Pantai Baron, Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, Gunungkidul, Yogyakarta, memindahkan puluhan kapal jukung untuk mengantisipasi terjangan gelombang tinggi yang terjadi sejak beberapa hari terakhir. Tempat pelelangan ikan mengalami abrasi sejak beberapa pekan lalu akibat gelombang tinggi. 

Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul Surisdiyanto mengatakan, sejak pagi, belasan warga dan nelayan bergotong-royong memindahkan kapal nelayan yang berada di parkiran pantai.

Sebagian besar kapal dinaikkan ke dataran tinggi untuk menghindari kerusakan akibat hantaman gelombang tinggi.

Baca juga: BMKG: Waspada Angin Kencang dan Gelombang Tinggi Capai 6 Meter

 

Informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan akan terjadi gelombang tinggi antara 3 sampai 4 meter.

"Tadi pagi mulai dievakuasi untuk menghindari kerugian materil, sekitar 50 persen," kata Suris saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (5/7/2019).

Dijelaskannya, hari ini, seluruh nelayan tidak melakukan aktivitas mencari ikan karena gelombang sudah mengalami kenaikan.

"Untuk besok belum diketahui apakah akan melaut atau tidak. Kami mengimbau kepada nelayan untuk waspada terhadap gelombang tinggi dan juga menggunakan pelampung saat mencari ikan," ucapnya.

Koordinator SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul Marjono menambahkan, gelombang tinggi sejak Kamis (4/7/2019) yang mencapai 4,5 meter. Sekarang 3,6 meter dan pada Minggu (7/7/2019) nanti diperkirakan naik menjadi sekitar 4 meter. "Kemarin yang paling tinggi," katanya. 

Selain gelombang tinggi, sungai yang setiap beberapa bulan berganti alur di Pantai Baron menyebabkan abrasi, dan mengakibatkan tempat pelelangan ikan (TPI) rusak, sehingga tidak bisa dipergunakan.

Kerusakan ini sudah terjadi sejak beberapa pekan lalu, dan saat ini semakin parah. Aliran air sungai yang bermuara di Pantai Baron saat ini sedang mengalir ke arah timur. 

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gunungkidul, Krisna Berlian mengatakan, pihaknya sudah meninjau langsung dan akan segera memperbaiki TPI Pantai Baron. Juga sudah mengundang konsultan perencana untuk menaksir kebutuhan perbaikan.

"Kami sudah ke TPI Baron untuk melihat seberapa besar dampak bagi kami melakukan penyesuaian," katanya.

Baca juga: Gelombang Tinggi, Pencarian Mantan Pemain Persis Solo yang Hilang di Pantai Menggunakan Drone

Pemerintah Kabupaten Gunungkidul telah memiliki detail engineering design (DED) untuk Pantai Baron. Namun pihaknya masih belum mengetahui kapan realisasinya.

"Untuk menggeser TPI kami belum tahu, pengerjaan secepatnya. Perbaikannya konsultan selesai mengerjakan RAB langsung kita eksekusi," tandasnya.

 

 


 

 


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com