Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Perjuangan Ayah Aldama, Taruna ATKP Makassar, Mencari Penyebab Kematian Anaknya

Kompas.com - 05/07/2019, 07:05 WIB
Himawan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Ada sebuah perjuangan keras bagi seorang Daniel Pongkala, ayah Aldama Putra Pongkala, ketika mengetahui kabar anaknya meninggal dunia di asrama kampus Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar, pada Minggu (3/2/2019) malam lalu. 

Kala itu, ketika tiba di Rumah Sakit Sayang Rakyat untuk melihat jasad anaknya, ia menemukan banyak kejanggalan di tubuh anaknya.

Hal ini berbeda dengan keterangan pihak kampus ATKP Makassar yang menyebutkan bahwa Aldama meninggal dunia karena terjatuh di kamar mandi. 

Daniel menilai seperti ada yang tertutupi dari pihak kampus tentang penyebab kematian anaknya. 

Baca juga: Hakim Tanya Ayah Taruna ATKP Apakah Mau Maafkan Pembunuh Anaknya

Ia kemudian mendapati Aldama mengalami luka memar di bagian wajah dan dadanya. Sebuah luka yang tak wajar didapatkan dari seorang yang terjatuh di kamar mandi. 

"Dari kasat mata saya, saya lihat luka-lukanya itu bukan jatuh di kamar mandi. Itu adalah penganiayaan karena memar-memar semua badannya. Apalagi dia masih muda," kata Daniel saat diwawancara di Pengadilan Negeri Makassar, Kamis (4/7/2019).

Hal inilah yang kemudian membuat Daniel berani melaporkan kematian anaknya ke kepolisian.

Hingga pada akhirnya, polisi pun menemukan sebuah kejanggalan dari kematian taruna tingkat 1 ATKP tersebut. 

Baca juga: Kasus Pembunuhan Taruna ATKP Makassar: Sewaktu Sekarat Aldama Tidak Dibawa ke Ruang Kesehatan

Dari beberapa temuan itu juga, Daniel kemudian memutuskan untuk menyerahkan jasad anaknya untuk diotopsi. 

Hasil otopsi tersebut kemudian menjadi bukti bahwa anaknya meninggal karena mengalami luka akibat benda keras. 

"Kalau jatuh di kamar biasanya belakang kepala atau punggungnya yang luka. Tapi ini kan dadanya dan mukanya. Mana ada jatuh di kamar mandi dengan luka seperti itu," imbuhnya.

Baca juga: Kasus Pembunuhan Taruna ATKP: Ayah Korban Sebut Pihak Kampus Bilang Anaknya Tewas karena Jatuh

 

Memilih bungkam

Sementara itu, Wakil Direktur 3 Bidang Ketarunaan ATKP Makassar Nining Idyaningsih memilih bungkam saat ditanya mengapa pihak kampus ATKP Makassar menyebutkan kematian Aldama Putra Pongkala karena terjatuh dari kamar mandi. 

Nining enggan diwawancara saat ditemui di Pengadilan Negeri Makassar.

Ia hanya berlalu menuju tempat parkir kendaraan usai menghadiri sidang penundaan kasus pembunuhan yang dilakukan terdakwa Muhammad Rusdi. 

"Kami di sini hanya mendampingi," ujarnya singkat. 

Baca juga: Taruna ATKP Makassar yang Bunuh Juniornya Berstatus Terdakwa, Tapi Hanya Diskors...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com