Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Sekolah Ini Calon Siswa Hanya Perlu Bayar Map Pendaftaran dengan Botol Plastik

Kompas.com - 04/07/2019, 07:00 WIB
Labib Zamani,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Calon siswa yang mendaftar di SMPN 1 Jogonalan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah tak perlu membawa uang untuk membayar map atau kertas tempat menyimpan dokumen saat melakukan pendaftaran.

Mereka cukup membawa botol plastik bekas berukuran 1 liter untuk ditukar dengan map gratis.

Kepala SMPN 1 Jogonalan Endah Sulistyowati mengatakan, SMPN 1 Jogonalan telah mendapat predikat sekolah adiwiyata nasional.

Adiwiyata merupakan program Kementerian Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.

Sebagai sekolah adiwiyata, SMPN 1 Jogonalan memiliki program 'puasa plastik'. Program ini merupakan komitmen sekolah untuk mengurangi sampah plastik.

Menggunakan botol plastik untuk membayar stopmap merupakan salah satu program puasa plastik yang dilakukan pihak SMPN 1.

"Karena kelas 7 ini siswanya baru, begitu masuk mereka kita kenalkan edukasi pengelolaan sampah. Sehingga kita punya ide biar anak-anak tidak membayar stopmap menggunakan uang kita ganti dengan botol bekas yang dia bawa dari rumah," kata Endah saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (3/7/2019).

Baca juga: Miras Sophia Asal NTT Dijual Rp 1 Juta-an Per Botol

Endang menyampaikan, gagasan satu botol plastik bekas ditukar stopmap gratis baru tahun ini diterapkan bagi calon siswa yang mendaftar di SMPN 1 Jogonalan. Sebab, pendaftaran tahun lalu siswa masih membayar uang stopmap.

"Sekarang kita gratiskan. Tetapi kamu ganti sampah ya anak-anak," kata dia.

Program tersebut mendapatkan respon positif dari para orangtua siswa. 

Dia menambahkan, jika program tersebut bisa ditiru oleh semua sekolah yang ada di Indonesia, maka penggunaan sampah plastik akan semakin berkurang.

"Kita ingin mengedukasi masyarakat dengan anak-anak itu bahwa sampah itu punya nilai guna. Mereka peduli tidak hanya membuang sampah pada tempatnya, tetapi bagaimana sampah itu berguna untuk dia dan bumi," ujarnya.

Baca juga: Hasil Lab, 38 dari 65 Kontainer Bermuatan Limbah Plastik Mengandung B3

Botol plastik bekas yang terkumpul dari calon siswa baru dijadikan sebagai ecobrick atau bata konvensional untuk membangun pagar dan gapura sekolah.

Pihaknya menargetkan 1.000 ecobrick untuk pembuatan pagar dan gapura sekolah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com