KOMPAS.com - Kasus wabah Hepatitis A yang menjangkiti hampir 1000 warga di Pacitan menjadi sorotan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Ia mengungkapkan jika penyebab penularan hepatitis A, problemnya dimulai dari perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di masyarakat.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Kohar Hari Santoso mengatakan, penanganan untuk meredam wabah Hepatitis A sudah dilakukan dengan pemberian kaporit dan lisol.
Bahan kimiawi tersebut bertujuan untuk membersihkan air dan membunuh hama penyakit.
Baca fakta lengkapnya berikut ini:
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, penyebab merebaknya penularan penyakit Hepatitis A hingga menjadi kejadian luar biasa ( KLB) di Pacitan, Jawa Timur, karena perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat.
"Penularannya sudah menipis sebetulnya. Tapi dari awal problemnya karena PHBS ini, terutama berkaitan dengan air bersih. Kita akan suplai air bersih yang dibutuhkan masyatakat," kata Khofifah, Selasa (2/7/2019
Sementara itu, Khofifah sudah memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur untuk memeriksa kebutuhan dan kadar kebersihan air di kabupaten tersebut.
Baca juga: Ini 5 Cara Agar Terhindar dari Penyebaran Wabah Hepatitis A
Menurut Khofifah, Pemerintah Provinsi Jawa Timur tidak tinggal diam untuk menghadapi kasus tersebut. Salah satunya dengan memeriksa kebutuhan dan kadar kebersihan air di kabupaten tersebut.
"Saya mengomunikasikan dengan Kadis Kesehatan supaya bisa diperiksa kecukupan air bersihnya, karena tadinya sempat meluas di delapan kecamatan," ujar Khofifah.
Saat ini, imbuh Khofifah, penyebaran wabah Hepatitis A di Pacitan sudah mulai berkurang. Karena itu, ia meminta Pemerintah Kabupaten Pacitan untuk memaksimalkan layanan-layanan di Puskesmas.
Baca juga: Pacitan KLB Hepatitis A, Penderitanya Hampir Mencapai 1.000 Orang
Berdasar data resmi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, pada Minggu (30/6/2019), penderita Hepatitis A di Pacitan tersebar di sembilan kecamatan.