Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surat Siswa SD di Flores: "Pak Jokowi, Bantu Kami Bangunkan Sekolah yang Layak"

Kompas.com - 03/07/2019, 06:15 WIB
Nansianus Taris,
Khairina

Tim Redaksi

 

LABUAN BAJO, KOMPAS.com — Siswa-siswi sekolah dasar negeri (SDN) Wae Mege, Desa Watu Tiri, Kecamatan Lembor Selatan, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, NTT, sangat merindukan gedung yang layak agar bisa belajar dengan nyaman. 

Sejak dibuka pada 2013, SDN Wae Mege itu hanya memiliki satu gedung permanen. Sementara dua ruangan lain adalah bangunan darurat yang dibangun secara swadaya orangtua siswa.  

Selama enam tahun berlalu, siswa-siswi SDN Wae Mege pun terpaksa belajar di bangunan darurat yang sebenarnya sangat tidak mendukung aktivitas pendidikan.

Bangunan darurat itu berlantai tanah, berdinding bambu dan tripleks, serta berlantai tanah.  

Baca juga: Dipenuhi Lumpur Saat Hujan, Begini Kondisi Sekolah di Pedalaman Flores...

Atas kondisi itu siswa-siswi SDN Wae Wege pun menuliskan permintaan pada kertas putih kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo agar membangun gedung yang layak di sekolah itu.

Berikut isi permintaan siswa-siswi kepada Presiden Joko Widodo.  

"Bapak Presiden Jokowi, tolong bantu kami bangunkan sekolah yang layak," tulis siswa-siswi dalam kertas putih yang gambarnya diterima Kompas.com, Selasa malam.  

Alfonsius Fonsi, salah seorang guru SDN Wae Mege, mengungkapkan, sejak dibuka pada 2013 sekolah itu hanya memiliki satu gedung permanen.  

"Dulu sejak dibangun sekolah ini ada satu ruangan permanen. Ruangan ini juga disekat jadi dua. Sebagian untuk ruang guru, sebagian lagi untuk ruang kelas I dan II. Siswa-siswi kelas I dan II digabung menjadi satu ruangan saja," ungkap Fonsi dalam rilis tertulis yang diterima Kompas.com.

Ia mengatakan, karena ruangan terbatas, orangtua siswa berinisiatif membangun dua ruang kelas darurat. Ruangan kelas itu berdinding pelepah bambu dan berlantai tanah.  

Baca juga: Demi Sekolah, Anak-anak di Pedalaman Flores Harus Bertaruh Nyawa Seberangi Sungai

"Dua ruangan ini dipakai untuk siswa-siswi kelas III sampai VI. Saat ini kondisinya semakin parah. Sudah reyot. Dinding sudah mulai lapuk dan hampir seluruh dinding sudah berlubang," kata Fonsi. 

Ia sangat berharap pemerintah daerah bisa memperhatikan kondisi SDN Wae Mege.

"Harapannya pemerintah bisa peduli bangun gedung untuk sekolah ini. Kami butuh sarana yang layak untuk belajar seperti sekolah-sekolah lain. Masa sudah enam tahun tidak kunjung diperhatikan," ujar Fonsi dengan penuh harap.  

Sementara itu, Venan Rival, salah seorang siswa SDN Wae Mege, sangat mengharapkan kepedulian pemerintah terhadap sekolahnya itu.  

Ia mengatakan selama enam tahun merasa sangat tidak nyaman belajar di ruangan darurat.  

"Semoga Bapak Presiden Jokowi bisa membaca harapan kami. Semoga Bapak Presiden juga melihat model sekolah kami. Kami minta bangunkan gedung yang layak di sekolah ini," ungkap Venan.

 

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com