Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Foto Viral Wanita Berhijab dari Semarang Bersalaman dengan Paus Fransiskus

Kompas.com - 02/07/2019, 12:41 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.COM  —  Mimpi untuk bertemu dan menyapa tokoh berpengaruh di dunia menjadi kenyataan bagi Dewi Praswida, gadis kelahiran Kota Semarang, Jawa Tengah.

Dewi, panggilan akrabnya, tidak pernah menyangka bisa bertemu dengan Pemimpin Gereja Katolik Roma Paus Fransiskus, salah satu tokoh berpengaruh di dunia, terutama bagi umat Katolik.

Perempuan berhijab itu bertemu, bersalaman, hingga berdialog dengan sang tokoh.

“Kesannya luar biasa. Saya hanya orang kampung dan bukan siapa-siapa, tapi bertemu dan berjabat tangan dengan pemimpin umat Katolik Roma seluruh dunia. Jangankan ketemu Paus, mimpi ke Vatikan saja tidak,” ujar mahasiswa Pascasarjana Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang, itu, Selasa (2/7/2019).

Baca juga: Ngobrol Santai Isu Sosial dan Radikalisme di Angkringan Toleransi Denpasar

Perempuan dengan nama lengkap Dewi Kartika Maharani Praswida ini mengatakan, kesempatan bertemu Paus adalah yang kedua kali dalam hidupnya. Pertemuan pertama terjadi pada Maret 2018 saat acara pre sinode meeting orang muda seluruh dunia di Vatikan, Roma.

Pada pertemuan pertama, Dewi mengaku bangga dapat melihat Paus secara langsung. Sayangnya, ia tidak mempunyai dokumentasi foto ataupun video kala itu.

Pada pertemuan kedua, kesempatan itu tidak lagi disia-siakan. Begitu mendapat kesempatan untuk kembali ke Vatikan atas rekomendasi Keuskupan Agung Semarang, ia mempersiapkan segala hal, terutama bahasa.

“Pertemuan kedua (dengan Paus) hari Rabu, tanggal 26 Juni 2019, di St Peter Square, Vatikan, Roma, Italia. Pertemuan itu terjadi saat studi saya berakhir,” ujar gadis yang tumbuh dan besar di Kabupaten Wonogiri ini.

Dewi Praswida, perempuan asal Indonesia bersalaman dan berdialog dengan Paus Fransiskus di Vatikan, Roma, 26 Juni 2019KOMPAS.COM/ISTIMEWA Dewi Praswida, perempuan asal Indonesia bersalaman dan berdialog dengan Paus Fransiskus di Vatikan, Roma, 26 Juni 2019
Beasiswa dari Vatikan

Saat bertemu kedua kali, Dewi mengaku sangat bahagia. Ia mengaku hanya satu-satunya yang berkesempatan bersalaman dan diberi kesempatan memperkenalkan diri.

Dewi berkesempatan ke Vatikan untuk kedua kali setelah mendapat beasiswa dari Pemerintah Vatikan melalui Dewan Kepausan. Di sana, ia belajar dialog lintas agama di Roma dan Vatikan selama enam bulan.

“Saya saja yang salaman kala itu. Saya perkenalkan diri saya kepada Paus dan saya minta beliau doakan untuk saya dan untuk perdamaian dunia. Ini bukan kali pertama saya berjabat tangan dengan beliau, ini yang kedua,” katanya.

Baca juga: Toleransi Tinggi, Desa Balun Dijadikan Model Demokrasi Pancasila

Di depan Paus, Dewi mengenalkan bahwa dia adalah Muslim dari Indonesia. 

“Beliau (Paus) katakan iya dan akan mendoakan. Dalam perkenalan, saya katakan bahwa saya Muslim dari Indonesia,” ujarnya.

“Kesan bertemu kedua, saya lebih berbahagia lagi karena untuk kedua kali juga saya bisa sedikit menyampaikan sesuatu. Saya merasa mendapat berkah luar biasa ketika didoakan,” ujarnya.

Dialog lintas agama

Dijelaskan Dewi, pengalaman bertemu Paus Fransiskus membuatnya semakin yakin bahwa Indonesia adalah negara yang cinta damai.

Menurut dia, dialog lintas agama yang dilakukannya tidak saja berkumpul dan mengobrol. Lebih dari itu, hidup bersama saling menghargai tanpa mempermasalahkan latar belakang agama.

“Indonesia itu, meski saya masih muda, saya yakin aslinya adalah akur dan rukun,” ujarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com