Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepada Lemhanas, Ridwan Kamil Usul Jumlah Kontestan Pilpres Lebih dari Dua

Kompas.com - 01/07/2019, 15:33 WIB
Dendi Ramdhani,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

 BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) mengkaji soal jumlah peserta pemilihan presiden (Pilpres). Hal itu ia sampaikan saat bertemu dengan Sekretaris Utama Lemhanas Komjen Pol Mochamad Iriawan dan peserta Lemhanas di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Bandung, Jawa Barat, Senin (1/7/2019).

Menurut Ridwan, setelah berkaca pada dua periode Pilpres, ia menyarankan agar pasangan calon presiden yang akan dipilih masyarakat terdiri lebih dari dua pasangan calon. Hal itu untuk menjaga potensi polarisasi di tengah masyarakat.

Baca juga: Ambang Batas Pencalonan Presiden Dinilai Berperan Meninggikan Tensi Pemilu

"Saya meyakini itu. Karena kalau hanya selalu polarisasi dan polarisasinya berulang, maka keterbelahan itu seolah akan panjang dan permanen. Karena politik kita pahami bergantung kepentingan dan situasi," tutur Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.

Menurut dia, semakin banyak calon presiden yang muncul akan membuat dinamika politik bisa lebih cair dan mengurangi gesekan di masyarakat.

Baca juga: 3 Tahun Pemilu Terus, Ketua Komisi II Soroti Polarisasi di Masyarakat

Menanggapi hal itu, Mochamad Iriawan menilai, usulan tersebur cukup realistis jika mengacu pada peta politik saat ini. Iriawan mengatakan, dia akan membahas usulan tersebut bersama para ahli sebagai bahan pelaporan kepada Presiden.

"Itu salah satu tugas Lemhanas, memberikan kebijakan rekomendasi kepada Presiden. Nanti akan kita akomodir, akan kita diskusikan, dikaji oleh Lemhanas, diundang tokoh untuk nantinya dibicarakan dengan stakeholder terkait, berkaitan pencalonan 2024 jangan hanya dua pasang, tapi harus beberapa calon, itu ide yang bagus sekali," papar Iriawan.

Meski demikian, Iriawan mengatakan, secara umum kondisi keamanan di Indonesia relatif terkendali seusai putusan Mahkamah Konsititusi. Namun, ia meminta kepala daerah untuk aktif merekonsiliasi kondisi sosial masyarakat yang terpecah setelah Pilpres.

"Pak gubernur tadi sudah menyampaikan setiap kepala daerah punya konsep yang hampir mirip. Pak Gubernur Jabar akan turun ke daerah, menyatukan kembali yang sebelumnya terpecah atau berbeda. Mungkin hal itu akan dilakukan oleh aparat pemerintah setempat, tentunya dengan unsur Forkominda. Tentu memerlukan waktu tapi nanti akan normal kembali," kata Iriawan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com