Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lokasi Pencarian Helikopter TNI AD yang Hilang Kontak di Oksibil Diperluas

Kompas.com - 30/06/2019, 17:26 WIB
Dhias Suwandi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Proses pencarian Helikopter MI-17 milik TNI AD yang hilang kontak di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, kini diperluas.

Berdasarkan informasi yang disampaikan masyarakat, kini pencarian mencakup dua distrik yang ada di Kabupaten Jayapura.

"Kita akan memperluas pencarian darat, bukan hanya di Oksibil, kami sudah menurunkan 1 tim untuk melakukan pencarian di Lereh dan satu tim lagi di Airu," ujar Wakapendam XVII Cenderawasih, Letkol Inf. Dax Sianturi, di Base Ops Lanud Silas Papare Jayapura, Minggu (30/06/2019).

Baca juga: 2 Heli TNI AD Diterbangkan ke Oksibil untuk Cari Helikopter MI-17

Lokasi antara Distrik Lereh dengan Airu saling berjauhan, namun ada masyarakat setempat menyampaikan sempat mendengar bunyi helikopter.

"Ini dilakukan karena ada informasi juga dari masyarakat bahwa mereka mendengar adanya suara heli di dua titik tersebut pada Jumat kemarin di saat heli dinyatakan hilang kontak," katanya.

"Meskipun letaknya sangat berjauhan dari lokasi lost contact, namun informasi sekecil apapun akan kita dalami," sambung Dax.

Informasi dari warga

Informasi mengenai keberadaan Helikopter MI-17 milik TNI AD lebih dulu disampaikan oleh warga Diatrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang.

Warga mengaku sempat melihat heli tersebut terbang di dekat Gunung Mol sebelum akhirnya memasuki kabut tebal dan kemudian menghilang.

Baca juga: Tim SAR Darat Pencari Helikopter TNI AD yang Hilang Kontak Dibagi Tiga Wilayah

Di lokasi yang tidak jauh, ada warga dari Kampung Mimin mengaku mendengar suara gemuruh seperti tanah longsor dari balik Gunung Aprok.

Kini tim SAR Darat yang berada di Oksibil sudah berada di Kampung Mimin dan dijadwalkan segera menyisir Gunung Mol dan Gunung Aprok.

Sebelumnya, Helikopter MI-17 milik Penerbad TNI AD hilang kontaksesaat lepas landas dari Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, menuju Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura.

"Pesawat tersebut dilaporkan membawa 12 orang terdiri dari tujuh orang crew dan lima orang personil Satgas Yonif 725/Wrg  yang akan melaksanakan pergantian Pos," ujar Kapendam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf. Muhammad Aidi.

Baca juga: Tim SAR Darat Pencari Helikopter TNI AD Sisir Dua Gunung

Helikopter tersebut, lanjut Aidi, tengah melakukan misi pendorongan logistik (Dorlog) ke Pos Udara Pengamanan Perbatasan (Pamtas) di Distrik Okbibab.

Bertolak dari distrik Okbibab, penerbangan dilanjutkan ke Bandara Oksibil untuk pengisian bahan bakar. 

"Pada  pukul 11.44 WIT Heli MI-17 take off dari Bandara Oksibil menuju Sentani. Sesuai perkiraan ekstimasi waktu seharusnya Heli MI-17 mendarat di Sentani pukul 13.11 WIT namun sampai dengan saat ini belum ada komunikasi ataupun berita tentang keberadaan Heli tersebut," terang Aidi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com