Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim SAR Darat Pencari Helikopter TNI AD yang Hilang Kontak Dibagi Tiga Wilayah

Kompas.com - 30/06/2019, 10:58 WIB
Kontributor Kompas TV Timika, Irsul Panca Aditra,
Khairina

Tim Redaksi

TIMIKA, KOMPAS.com - Tim SAR gabungan dibagi 3 wilayah untuk melakukan pencarian  Helikopter MI-17 milik Penerbad TNI AD yang hilang kontak sejak Jumat (28/6/2019) lalu.

Kapendam 17 Cenderawasih Kolonel Inf. M. Aidi mengatakan, Tim SAR darat gabungan telah bertolak ke titik pencarian masing-masing sejak pukul 04.30 WIT, Minggu (30/6/2019)

"Tim ini terdiri dari unsur TNI, Polri, SAR Papua dan relawan masyarakat," kata Aidi dalam keterangan tertulisnya, Minggu siang.

Baca juga: Tim SAR Gabungan Diberangkatkan ke Pegunungan Bintang Papua Cari Helikopter MI-17 yang Hilang

Tim SAR darat gabungan dibagi dalam 3 wilayah pencarian yaitu, wilayah 1 berada di Oksibil dipimpin oleh Dandim 1702/JWY Letkol Inf Candra Dianto,SH dengan kekuatan 1 satuan setingkat kompi (SSK).

Untuk wilayah Oksibil, tim dibagi lagi dalam 3 kelompok terdiri dari kelompok 1 dipimpin oleh Dansatgas Yonif 725/WRG Letkol Inf Hendry Ginting dengan sasaran Distrik Oskop, kelompok 2 dipimpin oleh Dandim 1702/JWY Letkol Inf Candra Diyanto dengan sasaran Gunung Mol dan Gunung Aplot, sedangkan kelompok 3 dipimpin Mayor Inf Ardiyansah dengan sasaran ke Kampung Alut Bakon.

Sementara pencarian ke wilayah 2 berada di daerah Airu dipimpin Kasi Ops Korem 172 dengan kekuatan pasukan 30 orang.

Sedangkan wilayah pencarian ketiga berada di daerah Lereh dipimpin Dandim 1701/JYP dengan kekuatan pasukan 20 orang.

Upaya pencarian hari ini, kata Aidi, akan berpedoman kepada pengumpulan dan analisa informasi serta keterangan dari berbagai sumber, antara lain keterangan dari masyarakat digabungkan dengan data teknologi Inteligen dan Analisis Geopasial (GEOINT).

Baca juga: Tim SAR Darat Pencari Helikopter TNI AD Sisir Dua Gunung

Dari keterangan masyarakat, pada Jumat, (28/6/2019) sekitar pukul 13.00 WIT, masyarakat Kampung Alutbakon Distrik Oksop mendengar suara helikopter cukup keras melintas di atas Distrik Oksob dan melewati sela-sela gunung menuju Distrik Bime dan Okbab.

Namun, masyarakat tidak melihat helikopter tersebut karena tertutup kabut tebal.

Sedangkan teknologi GEOINT menganalisa kemungkinan kedudukan helikopter berdasarkan anomali suhu panas sehingga dapat ditentukan beberapa titik koordinat yang dapat disesuaikan dengan keterangan masyarakat.

"Upaya pencarian hari ini akan berpedoman kepada pengumpulan dan analisa informasi serta keterangan dari berbagai sumber, antara lain keterangan dari masyarakat digabungkan dengan data tekhnologi GEOINT," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com