Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakil Wali Kota Bogor Minta PKL Kawasan Ini Dibongkar karena "Nyampah" dan Kumuh

Kompas.com - 28/06/2019, 12:46 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim meminta agar seluruh pedagang kaki lima (PKL) yang berada di trotoar sepanjang Jalan Semeru, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, tidak lagi berjualan di kawasan tersebut.

Dedie pun akan memerintahkan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bogor untuk membokar lapak dagang jika dalam waktu satu minggu mereka tetap berjualan di sana.

"Minggu depan harus sudah beres (ditertibkan). Kalau bisa, besok beres," kata Dedie, usai melakukan sidak PKL di kawasan itu, Jumat (28/6/2019).

Baca juga: Seharian Warga Bogor Cium Bau Gas Menyengat, Khawatir Ada Kebocoran

Dedie mengatakan, upaya penertiban PKL itu dilakukan untuk mengembalikan fungsi trotoar sebagai tempat untuk pejalan kaki.

Dirinya menilai, selain melanggar peraturan daerah tentang ketertiban, keberadaan para PKL di sana juga merusak dan menganggu kenyamanan.

"Enggak ada masalah lah, mereka bertahun-tahun jualan di sana. Toh, mereka juga enggak bayar retribusi. Yang ada nyampah, bikin kekumuhan," sebut dia.

Lebih lanjut, mantan Direktur Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini ingin memfungsikan aparat di wilayah untuk membantu pemerintah daerah dalam tiga hal, yaitu masalah ketertiban, kebersihan, dan pengelolaan taman.

Baca juga: Kembali Tersandung Kasus Korupsi, Mantan Bupati Bogor Mengaku Belum Dapat Panggilan KPK

Sebab, ia melihat, di dalam struktur organisasi pemerintah kota di wilayah tidak ada tenaga yang bisa difungsikan untuk membantu tiga hal tadi.

"Akhirnya jika ada permasalahan itu selalu dikembalikan ke poskonya atau dinas. Ini kan ke depan kita harus menyesuaikan dengan kebutuhan riil kota," pungkas dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com