Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

244 Titik Api Mulai Tersebar di Sumatera Selatan

Kompas.com - 27/06/2019, 18:45 WIB
Aji YK Putra,
Candra Setia Budi

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan (Sumsel) mencatat sebanyak 244 titik api atau hotspot mulai terpantau di 17 kabupaten/kota.

Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel Ansori mengatakan, 244 titik api itu terpantau sejak awal Januari 2019 hingga Juni.

Jumlah itu pun bertambah dibandingkan titik api pada tahun lalu, di mana pada 2018 terpantau sebanyak 201 titik api dari awal Januari sampai Juni.

Baca juga: Sudah Seharian Dipadamkan, Titik Api Masih Ada di Gudang Garmen yang Terbakar

Menurut Ansori, pada Januari-Juni 2019 titik api terbanyak berada di Kabupaten Oga Komering Ilir (OKI) dengan jumlah 49 titik. Angka itu diprediksi akan kembali meningkat ketika memasuki musim kemarau.

"Untuk Juni sudah ada 28 titik api. Kemungkinan akan bertambah pada bulan Agustus, dikarenakan sudah masuk musim kemarau," kata Ansori saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Kamis (27/6/2019).

Ansori melanjutkan, potensi kemunculan titik panas pada tahun ini hampir 80 persen berpotensi sebagai kebakaran hutan dan lahan.

Baca juga: Titik Api Karhutla di Dumai Sulit Dijangkau, Water Bombing Dikerahkan

Berdasarkan data dari citra satelit, jumlah titik api pada tahun 2018 mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Di mana pada bulan Agustus sebanyak 264 titik api, dan kembali meningkat sebanyak 673 pada bulan September. Sementara pada Oktober menjadi 663 titik api.

"Rata-rata yang terbakar itu adalah di atas tanah mineral, bukan gambut seperti di Kabupaten OI," ujarnya.

Saat ini, tim pemadam kebakaran pun telah ditempatkan di posko pengendalian kebakaran hutan di seluruh wilayah rawan. Gubernur Sumsel pun telah mengeluarkan surat keputusan penetapan status siaga darurat bencana asap dengan surat keputusan nomor:163/KPTS/BPBD-SS/2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com