Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi X DPR RI Berharap Kasus Anak Bakar Piagam Tidak Terulang Lagi

Kompas.com - 27/06/2019, 17:34 WIB
Slamet Priyatin,
Candra Setia Budi

Tim Redaksi

KENDAL, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih, berharap kasus anak membakar piagam penghargaan di Pekalongan karena kecewa tidak diterima di SMPN impiannya, tidak terulang lagi.

Untuk itu, pihaknya akan melakukan evaluasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di tahun 2020. Terutama dalam PPDB yang menggunakan sistem online. Sebab tidak semua desa di daerah, sinyal internetnya bagus.

Hal itu membuat peluang mereka untuk diterima kecil, karena kalah cepat dalam mendaftar. Disamping itu, Fikri juga akan meminta supaya kuota untuk siswa berprestasi ditambah.

“Kalau kuota siswa berprestasi sekarang ini hanya 5 persen, sebaiknya dijadikan 15 hingga 25 persen,” kata Fikri di Kendal, Jawa Tengah, saat dalam rangka pengawasan PPDB 2019, Kamis (27/06).

Baca juga: Kecewa Tak Diterima di SMPN Impian, Siswa SD Berprestasi Ini Bakar 15 Piagam

Fikri mengatakan, perlu ada sosialisasi yang lebih banyak kepada masyarakat, sehingga tidak ada anak atau orangtua yang frustrasi.

Menurut Fikri, sistem zonasi dalam PPDB supaya jarak rumah siswa dengan sekolah tidak jauh, hal ini bisa mengurangi risiko siswa dalam berkendara dan pemerataan siswa. Tidak ada lagi sekolah favorit, karena semua sekolah bisa menjadi sekolah favorit.

Terkait dengan hal itu, sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kendal, Sutadi, menambahkan, PPDB 2019 di Kendal tidak ada masalah. Sebab SMPN di Kendal menyediakan komputer untuk siswa yang tidak bisa mendaftar online di rumahnya.

“Sistem online ini yang perlu dievaluasi, sehingga nantinya tidak cepat-cepatan mendaftar,” ujarnya.

Baca juga: PPDB 2019, SMA Negeri di Kendal Ini Hanya Diminati 5 Siswa

Sutadi juga berharap ada penambahan kuota untuk siswa yang berprestasi. Baik prestasi akademik mau pun non akademik.

Seperti yang telah diberitakan, Y (12) siswa berprestasi sebuah SD Negeri di Pekalongan membakar belasan piagam penghargaan pada Minggu (23/06/2019) lalu.

Aksi ini sempat viral di media sosial. Ia nekat membakar piagamnya karena kecewa tidak diterima di SMP Negeri impiannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com