Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ulat Bulu Menyerang akibat Tambang, Aparat Bakar Belasan Ponton Timah Apung

Kompas.com - 26/06/2019, 21:57 WIB
Heru Dahnur ,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PANGKAL PINANG, KOMPASA.com - Api berkobar saat belasan ponton timah apung yang biasa beroperasi di kawasan Pangkalarang, Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, dibakar aparat gabungan.

Wali Kota Pangkal Pinang Maulan Akli mengatakan, penertiban dilakukan secara paksa karena aktivitas tambang inkonvensional tersebut telah merusak lingkungan sekitar.

"Beberapa waktu lalu ada wabah ulat bulu menyerang warga Pangkalarang. Itu karena lingkungannya terganggu, akhirnya ulat bulu masuk ke permukiman," ujar Maulan kepada Kompas.com seusai operasi penertiban, Rabu (26/6/2019).

Dia menuturkan, wabah ulat bulu sempat meresahkan warga hingga dilakukan upaya pembasmian menggunakan insektisida.

"Kami cek ke lokasi dan semuanya pulang gatal-gatal. Tak kelihatan tapi bulu-bulunya beterbangan di udara. Mau dicegah pakai semut, tapi mau cepat dibasmi pakai semprotan," ujar dia.

Baca juga: Ulat Bulu Serang Pasuruan, Masuk Rumah hingga Jumlahnya Bisa Seember

Sementara aktivitas tambang yang lokasinya berdekatan dengan bangunan rusunawa dan perkampungan nelayan, kata Maulan, telah berulang kali diperingatkan.

Namun peringatan pemerintah diabaikan hingga terpaksa dilakukan tindakan tegas.

"Lagipula wilayah kota tak boleh ada tambang," sebutnya.

Kabag Ops Polres Pangkal Pinang Kompol Jadiman Sihotang mengatakan, aparat gabungan akan konsisten melakukan penertiban.

"Tim gabungan turun karena aktivitas tambang telah meresahkan warga. Kami tertibkan yang di Pangkalarang dan Air Mawar Ketapang," ujar Jadiman.

Baca juga: PDAM Magetan Ungkap Penyebab Gatal yang Dialami Warga, Salah Satunya Ulat Bulu

Penertiban diduga bocor karena para pekerja tidak ditemukan lagi di lokasi penambangan.

Aparat kemudian membongkar dan membakar seluruh ponton timah apung itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com