Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/06/2019, 12:08 WIB
Perdana Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Calon siswa SMA/SMK di Sumatera Barat (Sumbar) yang tidak lulus diberikan maksimal sampai tiga kali kesempatan untuk bisa mendaftar pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2019.

Bagi mereka yang mendaftar melalui jalur prestasi secara manual pada 25-28 Juni, jika tidak lulus masih bisa mendaftar secara online tahap I pada 4-6 Juli mendatang.

"Nah jika mereka juga tidak lulus, masih bisa mendaftar di tahap II pada 11-12 Juli. Jadi maksimal ada tiga kesempatan bisa mendaftar," kata Ketua Panitia PPDB Sumbar, Suryanto yang dihubungi Kompas.com, Rabu (26/2019).

Suryanto yang merupakan Kepala Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan Sumbar itu menyebutkan tiga kesempatan itu memberi peluang bagi calon siswa bisa masuk SMA/SMK yang disaring sampai peluang terkecil.

Baca juga: Hari Pertama Pendaftaran PPDB SMA/SMK di Sumbar Masih Sepi, Ini Penyebabnya

Untuk pendaftaran melalui jalur prestasi, kata Suryanto telah dimulai sejak 25 Juni lalu hingga 28 Juni. Peserta hanya boleh mendaftar untuk satu sekolah dengan sejumlah syarat.

"Selain syarat utama seperti nomor peserta ujian SMP, surat keterangan lulus dan nilai UN peserta juga harus melampirkan sertifikat asli prestasi yang diraihnya," tutur Suryanto.

Jika peserta jalur prestasi ini tidak lulus, mereka bisa kembali mendaftar secara online tahap I pada 4-6 Juli dengan diberi kesempatan tiga pilihan sekolah

"Peserta boleh bebas memilih tiga sekolah dalam kabupaten dan kota tempat domisili mereka," kata Suryanto.

Baca juga: Pakai Zonasi Kabupaten/Kota, Calon Peserta PPDB SMA/SMK di Sumbar Bisa Pilih 3 Sekolah

Dengan adanya tiga pilihan itu, kata Suryanto, peserta harus jeli menempatkan pilihan-pilihannya. Pihan I tentu harus ditempatkan sekolah paling favorit sampai favorit III.

"Untuk pendaftaran online ini, peserta cukup mendaftar di salah satu sekolah pilihannya saja. Hal ini bertujuan supaya tidak terjadi penumpukan dan antrian panjang pendaftaran di satu sekolah," jelas Suryanto.

Peluang tipis

Menurut Suryanto, jika calon siswa juga tidak lulus di tahap I ini, mereka diberikan kesempatan ketiga yaitu pendaftaran online tahap II. 

Hanya saja peluangnya sudah sangat tipis karena kuota kursi yang disediakan hanya berdasarkan jumlah peserta yang tidak mendaftar ulang bagi mereka yang lulus tahap I.

"Kursi yang disediakan tinggal sedikit. Itu tergantung pada peserta yang tidak mendaftar ulang bagi yang lulus tahap I. Bisa saja di satu sekolah itu hanya satu atau dua kursi dan malahan tidak ada," katanya.

Pada pendaftaran tahap II ini, kata Suryanto, peserta hanya boleh mendaftar di satu sekolah lagi.

Baca juga: Berada di Daerah Terpencil, PPDB 17 SMA/SMK di Sumbar Pakai Sistem Offline

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com