Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PVMBG: Gempa Fase Banyak Gunung Karangetang Berfluktuasi Per Hari

Kompas.com - 25/06/2019, 21:36 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Candra Setia Budi

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Aktivitas Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, hingga saat ini masih berfluktuasi kecil.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan fluktuasi itu ditandai tremor yang mengecil.

"Tapi jumlah gempa fase banyak berfluktuasi per harinya," ujar Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM, Hendra Gunawan melalui pesan singkat saat dikonfirmasi, Selasa (25/6/2019) malam.

Baca juga: Sinar Api Kembali Muncul dari Kawah Gunung Karangetang

Secara umum, aktivitas Gunung Karangetang tidak berubah signifikan.

"Untuk ke depan, ya kita lihat saja sama-sama kegempaanya seperti apa, bisa bertambah, bisa tetap, bisa berkurang," katanya.

Sesuai periode pengamatan pukul 00.00-06.00 Wita, secara visual gunung jelas hingga kabut 0-I.

Baca juga: PVMBG: Guguran Lava Terus Terjadi, Status Gunung Karangetang Siaga

Kawah utama mengeluarkan asap teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 100-150 meter. Kawah dua juga keluar asap putih sedang tinggi lebih kurang 25 meter.

"Tingkat aktivitas Gunung Karangetang masih sama yakni level III atau siaga," katanya.

Lanjut dia, rekomendasi atau imbauan kepada warga juga masih sama. Warga dan pengunjung atau wisatawan diimbau agar tidak mendekat dan beraktivitas di dalam zona prakiraan bahaya yaitu radius 2,5 kilometer dari puncak kawah dua dan kawah utama.

Serta di area perluasan sektoral dari kawah dua ke arah Barat Laut-Utara sejauh 4 kilometer, yaitu wilayah yang berada di antara Kali Batuare dan Kali Saboang.

Baca juga: Gunung Karangetang Luncurkan Guguran Lava

Selain itu, warga di sekitar Gunung Karangetang dianjurkan agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut, guna mengantisipasi potensi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu.

Warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang juga diminta meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman hujan lahar dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com