Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batu Bata Zaman Majapahit Ditemukan di Mojokerto, Apa Kaitannya dengan Situs Pataan di Lamongan?

Kompas.com - 25/06/2019, 15:49 WIB
Hamzah Arfah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com – Terkait tumpukan batu bata kuno yang terstruktur sebagai bekas bangunan yang ditemukan di Dusun Pakis Kulon, Desa Karang Pakis, Kecamatan Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur.

Selain tumpukan batu bata kuno, petugas BPCB juga sempat mendapati serpihan tembikar, genting, dan porselen, yang diindikasikan sebagai situs purbakala peninggalan zaman Majapahit pada abad ke-15, pada lokasi yang sama.

Tumpukan batu bata beserta benda-benda kuno tersebut ditemukan di lahan milik Basuki Slamet (54), warga Dusun Pakis Kulon, Desa Karang Pakis, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.

Apakah batu bata kuno yang ditemukan di Mojokerto tersebut berkaitan dengan situs Pataan yang berada di Dusun Montor, Desa Pataan, Kecamatan Sambeng, Lamongan

Baca juga: Temuan Batu Bata Kuno Mirip Fondasi di Kediri Dipastikan Benda Purbakala

Kepada Kompas.com, Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan Jawa Timur menyatakan jika temuan batu bata kuno tersebut tidak berhubungan dengan situs Pataan yang berada di Dusun Montor, Desa Pataan, Kecamatan Sambeng, Lamongan.

Pasalnya, situs Pataan diperkirakan peninggalan kerajaan Airlangga pada abad ke-11. Sementara batu bata kuno tersebut diindikasikan sebagai situs purbakala peninggalan zaman Majapahit pada abad ke-15.

“Beda, jauh sekali itu. Kalau yang di Mojokerto itu terindikasi situs peninggalan zaman Majapahit sekitar abad ke-15, sementara kalau situs Pataan kan zaman Airlangga, jadi lebih dulu (tua) yang di Lamongan (situs Pataan),” ujar arkeolog dari BPCB Trowulan, Jawa Timur, Wicaksono Dwi Nugroho, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (25/6/2019).

Baca juga: Bata Kuno Ditemukan di Mojokerto, Diduga Peninggalan Era Majapahit

Adapun situs Pataan sendiri, berada atau masuk dalam areal Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mojokerto, yang sehari-hari difungsikan oleh warga sekitar sebagai lahan bercocok tanaman jagung.

“Untuk situs Pataan, kami (BPCB Trowulan) juga bakal kembali melakukan ekskavasi. Sudah kami agendakan mulai awal bulan depan (Juli), jadi besok itu ekskavasi ketiga,” jelasnya.

Pihak BPCB Trowulan sendiri sudah dua kali melakukan proses ekskavasi pada situs Pataan yang berada di Lamongan.

Diawali penemuan pada medio 2013, BPCB Trowulan kemudian melanjutkan ekskavasi kedua pada akhir 2018 kemarin, dan bakal kembali dilanjutkan untuk ekskavasi ketiga awal bulan depan.

Baca juga: 5 Fakta Temuan Koin Emas Zaman Majapahit di Malang, Jadi Jarahan Warga hingga Dijual Rp 100.000 per Koin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com