Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepada Orangtua yang Anaknya Gagal Masuk Negeri, Khofifah Minta Maaf

Kompas.com - 23/06/2019, 08:19 WIB
Achmad Faizal,
Icha Rastika

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta maaf kepada wali murid yang gagal memasukkan putra dan putrinya ke SMA negeri.

Menurut dia, daya tampung SMA negeri di Jawa Timur, khususnya di Surabaya sangat terbatas.

"Saya mohon maaf kepada wali murid yang tidak bisa memasukkan putra putrinya ke sekolah SMA negeri, karena kapasitasnya sangat terbatas," kata Khofifah usai menghadiri silaturahim Syawal di Kantor Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Jawa Timur di Surabaya, Sabtu (22/6/2019) sore.

Baca juga: Dewan Pendidikan Curiga Banyak KK Titipan dalam Sistem Zonasi PPDB

SMA negeri di Jawa Timur, kata dia, kapasitasnya hanya bisa menampung 35 persen lulusan SMP.

"Sisanya bisa ke SMK negeri dan swasta, SMA swasta, atau ke aliyah negeri atau aliyah swasta," ucap dia.

Hasil PPDB Jawa Timur sistem zonasi diumumkan resmi pada Sabtu (22/6/2019) pukul 09.00 WIB. Jadwal pengumuman tersebut mundur dari rencana semula pada Jumat (21/6/2019).

Menurut Plt Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timu, Hudiyono, masa pendaftaran sengaja diperpanjang karena ada kuota SMA negeri yang belum terisi sampai 100 persen.

"Hingga kamis malam masih ada sekitar 7.000 kursi yang belum terisi, jadi masa pendaftaran diperpanjang," ujar Khofifah.

Baca juga: Pakai Zonasi Kabupaten/Kota, Calon Peserta PPDB SMA/SMK di Sumbar Bisa Pilih 3 Sekolah

PPDB sistem zonasi di Jawa Timur sempat diwarnai aksi protes wali murid yang putra putrinya tidak tertampung di SMA negeri, para wali murid bahkan mendesak pemerintah mengembalikan sistem ranking nilai ujian nasional sebagai syarat masuk SMA negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com