Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Posisi Korban Kecelakaan Maut Jalur Jogja-Wates Terjepit, Evakuasi Berlangsung 55 Menit

Kompas.com - 21/06/2019, 19:14 WIB
Dani Julius Zebua,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com - Badan SAR Nasional Daerah Istimewa Yogyakarta di Sedayu menerjunkan tim evakuasi untuk mengeluarkan korban kecelakaan maut yang terjadi di ruas jalan nasional Jogja-Wates.

Peralatan seperti gunting baja bermesin hidrolik hingga pengungkit dikerahkan untuk mengeluarkan korban.

"Semua berlangsung sekitar 55 menit," kata Dedi Prasetya dari Basarnas, Jumat (21/6/2019).

Kecelakaan maut di jalur lintas provinsi DIY-Jawa Tengah ini menyebabkan tiga korban tewas terdiri dua laki-laki dan satu perempuan. Dua tewas di tempat, yakni H Hayat asal Kebumen yang juga menjadi sopir dan H Mamun Toha, 68 tahun, warga Cimanggu, Cilacap, Jawa Tengah.

Baca juga: Tiga Orang Tewas dalam Kecelakaan Maut di Jalur Jogja-Wates

Satu korban lain yang meninggal dunia adalah Siti Afifah, 63 tahun, warga Kuwarasan. Sedangkan Rohati, 61, warga Cimanggu, selamat dalam kecelakaan itu meskipun mengalami luka berat pada beberapa anggota tubuhnya.

Siti dan Rohati dievakuasi pertama kali dan langsung dilarikan ke RSUD Wates. Sayang, Siti meninggal dunia setiba di rumah sakit.

Hayat dan Mamun terjepit dalam kabin. Dedi Prasetya mengatakan, sopir bisa dikeluarkan dalam waktu tidak lama.

Berbeda dengan korban satunya yang berada di samping sopir. Lantaran tubuhnya remuk terjepit, Basarnas perlu upaya yang sangat keras untuk mengeluarkannya.

Baca juga: 4 Fakta Kecelakaan Maut Bus Safari di Tol Cipali, Penyerang Sopir Masih Kritis hingga Korban Tewas dari Bekasi dan Tegal

Dedi mengatakan, Basarnas mengerahkan delapan orang dalam evakuasi ini. Mereka membawa peralatan gunting baja bermesin mesin pompa hidrolik.

Ia mengawali menggunting besi baik pintu maupun atap untuk membuka akses masuk kabin. Lantas memotong safetybelt.

"Korban terjepit pintu dashboard dan bodi. Kami perlu buka akses masuk," kata Dedi.

Evakuasi berlangsung hampir 1 jam. Korban terakhir, Mamun pun kemudian dilarikan ke RS okeh PMI Kulon Progo.

Kecelakaan maut ini melibatkan bus dengan nama lambung Budiman Z7612ME berpenumpang, sebuah mobil Honda Mobilio AA8880ZW, dan truk merah B9624UYZ.

Korban berada dalam mobil Honda Mobilio warna putih.

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut yang Libatkan Dua Bus dan Xenia di Aceh Timur

Akibat menyalip bus

Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kulon Progo, AKP Maryanto mengatakan, mobil Honda Mobilio berpenumpang empat orang datang dari arah barat menyalip bus dari arah sebelah kiri.

Mobil sempat keluar aspal dan ketika memaksa naik aspal sempat menyerempet sisi kiri bus.

Akibatnya mobil ini oleng hingga ke kanan masuk ke jalur lain. Truk yang datang dari arah berlawanan tak bisa menghindari tabrakan.

Sebelah kiri mobil tertumbuk truk. Penumpang di depan sebelah kiri sampai terjepit. Sopir terjepit dievakuasi lebih dulu, namun sudah dalam kondisi tewas.

Satu pria lain terjepit di sebelah sopir dan sangat sulit dievakuasi. Bazarnas Kantor SAR Sedayu turun tangan untuk melakukan evakuasi.

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut yang Menewaskan 12 Orang di Tol Cipali

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com