Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Isi Ceramah Rahmat Baequni yang Diduga Fitnah Densus

Kompas.com - 21/06/2019, 19:02 WIB
Agie Permadi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Rahmat Baequni ditangkap Direktorat Kriminal Khusus terkait ceramahnya yang diduga menebarkan hoaks.

Rahmat ditangkap Kamis (20/6/2019) sekira pukul 23.00 WIB di kediamannya di Jalan Parakan Saat II, Cisaranteun, Kota Bandung, Jawa Barat.

Namun, penangkapan Rahmat ini bukan hanya terkait informasi yang diberikan oleh akun Twitter @narkosun terkait video petugas KPPS yang disebutkan meninggal karena zat racun.

Penangkapan itu juga terkait informasi yang diberikan oleh akun Twitter @CH_chotimah tentang video ceramah Rahmat Baequni yang berdurasi 2 menit 20 detik.

Baca juga: Selain Hoaks KPPS Diracun, Rahmat Baequni Ditangkap karena Fitnah Densus 88

Rahmat menyebutkan intelijen, Detasemen Khusus 88, dan terorisme dalam ceramahnya.

Adapun isi ucapan Rahmat dalam video tersebut sebagai berikut:

"Bahwa jika ada pergerakan yang menamakan NII setelah kematianku ini maka dia adalah penghianat karena sudah jelas mereka dibuat oleh jenderal yang benci Islam. Sadarlah kepada rekan-rekan saya yang masih berada di NII, keluar saja, bahwa pemahaman itu sesat.

Ciri kesesatan yang hari ini terjadi dan mereka bukan NII lagi tapi mereka adalah kelompok orang yang dimanfaatkan oleh intelejen. Teman saya sudah menjadi korban, strateginya adalah untuk memanfaatkan umat Islam yang dulu mereka lakukan terhadap eks muridnya sekarang, mereka gunakan karena itu efektif.

Intelejen tidak punya kerjaan kalau tidak begini sebagaimana Densus 88, detasemen anti teror bekerja gak kalau gak ada terorisme, ya nganggur gak ada pemasukan. Kalau gak ada terorisme maka ciptakanlah terorisme tadi.

Datang ke kajian-kajian kayak gini, dilihat siapa yang aktif dideketin, didoktrin, diajak ngobrol, kenalan, diminta nomor HP, ditelepon, dideketin, didoktrin, didatengin ke rumahnya, diajak kajian, setelah terpengaruh obrolannya diajak kajian. Kajian seperti inilah yang berkembang hari ini, inilah kajian NII, tinggalkan berapapun amandemen wilayahnya. Demi Allah ini tidak lagi mengatasnamakan... Ini produk intelejen.

Faktanya sekarang pernah meringkuk di penjara, dibina oleh seseorang yang luar biasa soleh, jidatnya item, jenggotnya panjang, Quran hadistnya hafal, kagum kepada orang ini eh ternyata dia intel.

Temen saya di doktrin, kajian luar biasa semangat, sekarang ledakan anu, ledakan anu. Munculah bom panci, munculah bom molotov di Jalan Pandawa, nah kayak gini ngebom Surabaya, ngebom gereja untuk memperburuk citra Islam sebagai teroris."

Baca juga: Rahmat Baequni Ditangkap Terkait Hoaks Anggota KPPS Diracun

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan bahwa apa yang disampaikan Rahmat tidak benar.

"Tentang adanya penciptaan kondisi oleh aparat khususnya masalah teroris, ini tak benar," kata Truno di Mapolda Jabar, Jumat (21/6/2019).

Polisi tidak akan segan kepada mereka yang menebarkan informasi yang pasti, bohong atau hoaks sehingga polisi akan melakukan tindakan tegas.

"Semua konten yang tidak benar apa pun kita akan lakukan tindakan tegas, dan dalam hal ini akan kita lakukam tindakan tegas," ucap Trunoyudo.

Baca juga: Duduk Perkara Tudingan Iluminati di Masjid Al Safar, 30 Menit Penjelasan Ridwan Kamil dan Ustaz Rahmat Baequni (1)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com