Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suhu di Yogyakarta Lebih Dingin dari Biasanya, Ini Penjelasan BMKG

Kompas.com - 21/06/2019, 14:03 WIB
Wijaya Kusuma,
Rachmawati

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa hari ini, suhu di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada malam sampai dini hari terasa lebih dingin. Suhu dingin ini terjadi karena wilayah DIY telah memasuki musim kemarau.

"Iklim keseluruhan wilayah DIY ini kan sudah memasuki musim kemarau," ujar Kepala Kelompok Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta, Etik Setyaningrum saat dihubungi Kompas.com, Jumat (21/6/2019).

Baca juga: Cuaca Ekstrem, BMKG Kembali Warning untuk Transportasi Laut

Etik Setyaningrum menyampaikan jika wilayah DIY mulai memasuki musim kemarau pada bulan April 2019 lalu. Puncak musim kemarau di DIY diperkirakan akan terjadi pada bulan Agustus 2019.

Pada musim kemarau memang suhu pada malam hari hingga dini hari lebih rendah, sedangkan pada siang hari suhu rata-ratanya antara 30 hingga 31 derajat celcius.

"Pagi hari tadi tercatat di kita suhu minimumnya sekitar 18 derajat celcius. Kalau rata-rata umumnya atau normalnya sekitar 20 hingga 21 derajat celcius," urainya.

Etik menjelaskan suhu dingin saat masuk musim kemarau merupakan hal yang wajar, sebab saat musim kemarau udara yang bergerak di atas wilayah DIY berasal dari Australia.

Udara yang berasal dari Australia ini bersifat kering dan dingin. Hal itu disebabkan kondisi di Australia yang saat ini sedang musim dingin.

"Kering maksudnya imbasnya di kita pasti kelembabanya lebih rendah dibandingkan biasanya," katanya.

Baca juga: Cuaca Buruk, Ribuan Telur Penyu Langka di Penangkaran Rusak dan Membusuk

Pada musim kemarau, tutupan awan tidak sebanyak saat musim kemarau atau peralihan musim sehingga sinar matahari dipantulkan langsung ke angkasa.

"Kelembabanya kan rendah. Kelembaban itu kan mengandung uap air sehingga bisa menimbulkan awan. Kalau tidak ada awan, tidak ada yang menyerap sehingga panas langsung lepas ke angkasa dan menyebabkan dingin," katanya.

Menurutnya pada bulan Agustus yang menjadi puncak musim kemarau, suhu tidak ada perubahan yang signifikan. Rata-rata suhu pada malam hari hingga dini hari berkisar antara 18 hingga 19 derajat celcius.

"Kisaran suhunya rata-rata 20-21 derajat celcius.Kalaupun terjadi penurunan suhu kisarannya 18-19 derajat celcius. Nggak sampai jauh di bawah 10 derajat celcius," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com