Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suhu Ekstrem Sebabkan Fenomena "Frost" Atau Embun Beku di Gunung Bromo dan Semeru

Kompas.com - 21/06/2019, 13:38 WIB
Andi Hartik,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Frost atau embun upas menyerupai es muncul di sejumlah titik di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Hal itu disebabkan oleh cuaca yang sangat dingin, bahkan menyentuh 0 derajat celSius.

Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas TNBTS, Sarif Hidayat mengatakan, frost muncul di kawasan Ranupani atau di jalur pendakian menuju Puncak Gunung Semeru, Cemoro Lawang Lautan Pasir Gunung Bromo dan kawasan Bukit Penanjakan.

"Fenomena frost atau embun upas sudah dilaporkan teman-teman di lapangan, di Ranupani, Cemoro Lawang dan Penanjakan dilaporkan sudah ada fenomena itu," katanya kepada Kompas.com, Jumat (21/6/2019).

Sarif menjelaskan frost pertama kali muncul di Ranupani pada 16 Juni lalu. Suhu di kawasan itu mencapai rata-rata 2 hingga 8 derajat celcius.

Baca juga: Riau Dilanda Fenomena Madden Julian Oscillation, Apa Itu?

"Munculnya fenomena frost atau embun upas yang pertama kali dideteksi muncul tanggal 16 Juni 2019 dengan suhu rata-rata di Ranupani 2-8 derajat celsius," katanya.

Muncul saat kemarau

Sementara di Cemoro Lawang dan Lautan Pasir terdeteksi pada 17 Juni. Suhu di kawasan itu berkisar pada 10 hingga 12 derajat celsius pada siang hari.

Sedangkan frost di kawasan Penanjakan terdeteksi pada 18 Juni. Suhu di kawasan Penanjakan mencapai 5 hingga 10 derajat celsius.

Jika malam hari, suhu di puncak bukit yang biasanya dijadikan tempat melihat matahari terbit itu menyentuh 0 derajat celsius.

"Suhu penanjakan kisaran 5-10 derajat celsius tapi untuk malam hari bisa mencapai 0 derajat celsius," jelas Sarif.

Sarif mengatakan, fenomena frost memang kerap terjadi saat memasuki musim kemarau.

"Fenomena tahunan musim kemarau seperti itu mas," jelasnya.

Baca juga: Viral, Video Fenomena Helocline Selat Madura di Bawah Jembatan Suramadu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com