Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kijang Sumatera yang Nyaris Punah Melahirkan di Penangkaran

Kompas.com - 21/06/2019, 13:31 WIB
Heru Dahnur ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com -  Seekor anak kijang Sumatera (muntiacus muntanus) lahir di penangkaran satwa Alobi di Desa Riding Panjang, Bangka, Kepulauan Bangka Belitung.

Satwa yang nyaris punah itu lahir normal tanpa bantuan petugas medis.

"Setelah beberapa hari kami ketahui sudah lahir satu anak kijang di penangkaran," kata Koordinator Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Alobi Bangka, Langkasani kepada Kompas.com di lokasi penangkaran, Jumat (21/6/2019).

Dia menuturkan, bayi kijang seberat tiga kilogram itu kini menyusu dengan induknya, di tengah kawanan kijang lainnya.

Total ada tiga kijang yang hidup di penangkaran di lahan hasil reklamasi tambang timah itu.

Baca juga: Populasi Burung Kakatua Kecil Jambul Kuning di NTT Nyaris Punah

Selain kijang, juga ada rusa yang tinggal dalam penangkaran yang sama.

Satwa tersebut dipindahkan sejak setahun lalu, karena kondisi tempat yang lama terlalu bising dekat jalan raya.

"Suasana di sini dibuat alami. Ada telaga sehingga kijang dan rusa ini bisa mandi dan minum kapan saja," ujar dia.

Selain kijang, juga ada burung kakak tua raja dan siamang yang dalam perawatan.

Seluruh satwa dipersiapkan untuk dilepasliarkan jika dinilai sehat dan habitatnya terhindar dari penggunaan lain.

Baca juga: Hewan Langka Bercorak Hitam dan Kuning Ditemukan di Bangka Belitung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com