Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Banjir di Konawe, Kementerian PUPR Bangun 3 Bendungan

Kompas.com - 20/06/2019, 20:36 WIB
Kiki Andi Pati,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KENDARI, KOMPAS.com- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pihaknya akan melakukan antisipasi jangka pendek dan jangka panjang dalam menyelesaikan masalah banjir di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.

Untuk penanganan jangka pendek, pihaknya akan membangun tanggul-tanggul di daerah aliran sungai (DAS) di Sungai Konaweha dan Sungai Lahumbuti.

“Pertama mengatasi banjir itu sendiri, untuk yang ke depannya. Karena memang ada dua sungai ini yang menjadi penyebab banjir, yakni Sungai Konaweha dan Sungai Lahumbuti,” ujarnya saat mengunjungi Konawe bersama anggota komisi V DPR RI didampingi gubernur Sultra, Kamis (20/6/2019).

Baca juga: Masa Tanggap Darurat Diperpanjang, Warga Korban Banjir Konawe Utara Dilarang Tinggalkan Tenda Pengungsian

Untuk antisipasi jangka panjang, pihaknya akan membangun tiga bendungan, yakni Bendungan Ladongi, Bendungan Ameroro dan Bendungan Pelosika.

Namun, untuk membangun bendungan, Basuki berharap agar warga yang tinggal di pinggir sungai untuk pindah. 

Saat ini, Bendungan Ladongi sudah dalam proses pengerjaan dan diperkirakan akan selesai pada 2019. Bendungan yang terletak di Kecamatan Ladongi, Kolaka Timur itu dikerjakan sejak tahun 2016.

Baca juga: Banjir di Konawe Utara Belum Surut, Tiga Desa Masih Terisolir

 

Bendungan Ladongi diperkirakan mampu menampung debit air hingga 40 juta meter kubik air, yang akan menampung air dari anak Sungai Konaweha.

Di tahun ini Kementerian PUPR juga akan melakukan tender pembangunan Bendungan Ameroro di Kecamatan Wawotobi, Konawe. Bendungan ini akan mampu menampung debit air hingga 40 juta meter kubik.

“Dan di tahun 2020, kita akan menender lagi bendungan yang agak besar, yaitu Bendungan Pelosika (di Kecamatan Asinua, Konawe) yang mampu menampung sekitar 800 juta meter kubik,” ujarnya.

Jalan dan Jembatan Ameroro yang terputus pascabanjir di Konawe juga akan dibangun ulang karena lokasi itu merupakan jalur Trans-Sulawesi dan juga penghubung antar kabupaten kota di Sultra.

Dikatakannya, jembatan Ameroro segera dibangun, dan bentangannya akan diperpanjang dua kali lipat dari kondisi yang saat sekarang ini.

Bencana banjir di Sulawesi Tenggara (Sultra) menerjang Kabupaten Konawe Utara dan Kabupaten Konawe. 

Data BPBD Konawe pada Rabu (19/6/2019), sebanyak 4.718 kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 18.408 jiwa mengungsi. Mereka tersebar di 126 desa dan delapan kelurahan di 18 kecamatan.

Warga korban banjir di Kabupaten Konawe hingga kini masih bertahan di lokasi pengungsian. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com