Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Struktur Candi di Tengah Sawah, Dikenal Angker dan Jadi Sarang Ular

Kompas.com - 19/06/2019, 09:46 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Rachmawati

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com - Informasi tentang struktur bangunan batu bata kuno berbentuk persegi dengan ukuran 12 meter X 12 meter, yang baru ditemukan di Dusun Bumirejo, Desa Krecek, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, masih belum banyak diketahui.

Tumpukan batu bata bata kuno itu sebelumnya diungkap oleh kelompok pegiat sejarah dan budaya yang bernama Damar Panuluh Nusantara (DPN) pada Minggu (16/6/2019).

Dari amatan awal oleh tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) yang datang langsung ke lokasi, Selasa (18/6/2019), bangunan yang sebagian permukaannya tertutup gundukan tanah itu diyakini merupakan struktur dari candi.

"Orientasi hadapnya kemungkinan ke timur," ujar Eko Priatno, Kepala Seksi Museum dan Kepurbakalaan Disparbud Kediri seusai mendampingi tim BPCB.

Baca juga: Patung Ganesha dan Struktur Candi dari Kerajaan Kediri Ditemukan di Pekarangan Rumah Warga

Struktur bangunan itu menggunakan batu bata merah dengan ukuran yang lebih besar yaitu mencapai panjang 23 cm, tebal 9 cm, serta lebar 18-20 cm. Ukuran itu berbeda dengan ukuran yang jamak pada masa Kerajaan Majapahit.

Ukuran material yang besar selama ini kerap ditemui di bangunan pada era Kerajaan Kediri. Dari ukuran tersebut, tim menarik asumsi jika strukur itu berasal dari abad 12 atau masa Kediri.

Namun peneliti masih belum mengetahui fungsi candi tersebut karena disekitar tumpukan batu bata kuno tidak ditemukan simbol-simbol seperti arsitektural, ragam hias. maupun artefak yang mengarah pada satu agama tertentu

"Belum tahu candi ini berfungsi untuk keagamaan apa," lanjut Priatno.

Menurutnya, untuk mengetahui informasi detail struktur tumpukan batu bata tersebut membutuhkan serangkaian pemeriksaan lanjutan yang komprehensif, karena pemeriksaan awal masih sebatas pada amatan bagian dari kaki-kaki candi.

Sebelumnya diberitakan, komunitas DPN awalnya melakukan penelusuran sejarah berdasarkan cerita rakyat di wilayah itu.

Baca juga: Patung Ganesha yang Ditemukan di Pekarangan Rumah Warga Berasal dari Abad Ke-12

Saat melakukan memeriksa gundukan tanah yang berada di tengah persawahan milik Dwi Peni (42) itu, komunitas itu menemukan struktur bangunan dari batu bata kuno.

Temuan benda purbakala, tersebut kemudian dilaporkan kepada pemerintah daerah setempat, lalu diteruskan ke BPCB sebagai pihak yang kompeten melakukan pemeriksaan.

Selama ini, warga sekitar menganggap jika tumpukan batu bata kuno tersebut sebagai tempat yang angker dan menjadi sarang ular. Selain itu, warga mengira jika tumpukan batu bata kuno tersebut adalah bekas bangunan peninggalan Belanda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com