Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/06/2019, 13:32 WIB
Sukoco,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MAGETAN , KOMPAS.com - Sebanyak tujuh orang guru SMK YKP di Kabupaten Magetan, Jawa Timur (Jatim), akan diberangkatkan ke China untuk belajar pengembangan baterai mobil listrik dan sistem isi daya cepat (quick charging) untuk mobil listrik. 

ketujuh guru SMK tersebut akan berangkat pada 19 Juni 2019 dan akan belajar selama sebulan di China. 

Hal itu disampaikan oleh Ketua Program Keahlian SMK YKP Siswanto pada Selasa (18/6/2019). Menurut dia, ketujuh guru akan menjalani pendidikan di Tianjin, Dongli, China. Selain belajar soal baterai dan isi daya, mereka juga belajar mengenai robotik dan teknologi drone. 

Baca juga: Dukung Mobil Listrik Nasional, UNS Produksi Massal Baterai Lithium

Seperti diketahui, sebelumnya SMK di Dongli, China, memberikan hibah berupa sebuah mobil listrik dan sejumlah drone ke SMK YKP Magetan dan SMK YKP Ponorogo. Hibah tersebut senilai Rp 8 miliar dan diberikan pada 2018 lalu. 

Di SMK YKP Magetan, mobil listrik dan drone akan masuk ke materi pembelajaran siswa dan akan segera membuka kelas atau jurusan mobil listrik. 

"Teknologi mobil listrik baru masuk kegiatan ekstrakurikuler tapi kami sudah masukkan ke beberapa jurusan," kata Siswanto. 

Dia menambahkan, mobil listrik hibah dari China saat ini sudah masuk tahap perakitan dan akan menjalani ujicoba di jalan. 

Baca juga: Mahasiswa Unbraw Ciptakan Mobil Listrik Ramah Lingkungan

Saat ini kendala yang dihadapi dalam perakitan mobil listrik ini adalah soal efisiensi daya dan proses isi ulang yang lama hingga memakan waktu 5 jam. 

"Teknologi baterai mobil listrik tidak akan efisien jika charging memerlukan waktu lama. Oleh sebab itu kami fokus mengembangkan teknologi baterai dan isi daya cepat," pungkas Siswanto. 


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com