Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/06/2019, 21:37 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com – Pihak kepolisian menetapkan A (29), penumpang yang menyerang sopir Bus Safari di Tol Cipali, menjadi menjadi.

Apa yang dilakukan A membuat Bus Safari kecelakaan dan mengakibatkan 12 orang tewas.

 “Tapi yang pasti, penyebab kecelakaan adalah dia yang berusaha mengambil alih atau menyerang sopir yang sedang mengemudikan. Udah pasti ini akan menjadi tersangka, hasil keterangan ibu bahwa yang menyerang ini, dan diakui oleh tersangka bernama Amsor bahwa memang dia menyerang sopir,” jelas Rudy, saat jumpa pers di lantai 2 RS Mitra Plumbon, Senin (17/6/2019).

Baca juga: Ini Alasan Penumpang Serang Sopir Bus Safari yang Akibatkan 12 Orang Tewas di Tol Cipali

Rudy mengatakan, penersangkaan A dilakukan setelah melakukan serangkaian penyelidikan melalui pemeriksaan saksi hingga pelaku.

Salah satu saksi kunci, W di Rumah Sakit Mitra Plumbon Cirebon, menjelaskan kepada polisi melihat langsung A menyerang sopir. 

“Penting sekali saksi ini. Saksi ini mengatakan kepada saya kepada kapolres, bahwa ibu itu di belakang sopir duduknya. Tiba-tiba ketika sopir dengan kenek telfon-telfonan, ada seorang yang menyerang sopir, datang ke tempat sopir, seperti mau mengambil alih, dan ibu itu udah gak lihat lagi tiba-tiba terjadi kecelakaan,” kata Rudy.

Baca juga: 4 Penumpang Expander Korban Kecelakaan Tol Cipali Satu Keluarga, 2 Lagi Teman Korban

Melalui keterangan saksi kunci itu, tim kepolisian mencari tahu keberadaan penumpang yang menyerang sopir berinisial A yang merupakan petugas keamanan di Gandaria Tower.

Rudi bertanya kepada A perihal alasan tindakan penyerangan yang dia lakukan kepada supir bus. Amsor mengakui tindakan penyerangannya dan menjawab bahwa dirinya mendengar percakapan antara sopir dan kernet akan membunuh Amsor.

Setelah mendapat keterangan tersebut, Rudy bersama tim langsung melakukan serangkaian pemeriksaan. Mereka melakukan tes urine terhadap Amsor, dan hasilnya negatif.

Rudy kembali menegaskan pada sejumlah pekerja media, bahwa A harus dijadikan tersangka. Pasalnya hasil keterangan A dan hasil keterangan W, sama dan mengakuinya. Sementara kernet bus masih dilakukan pemeriksaan oleh petugas.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com