Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manajemen Bank Syariah Mandiri Berharap Kasus Pegawainya yang Tewas Segera Terungkap

Kompas.com - 17/06/2019, 15:38 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - PT Bank Syariah Mandiri (BSM) berharap peristiwa meninggalnya karyawati mereka, Santi Devi Malau di Pandan, Tapanuli Tengah (Tapteng) segera terungkap.

“Kami sangat berduka dan kehilangan atas meninggalnya saudari Santi Devi Malau," kata Corporate Secretary Mandiri Syariah Ahmad Reza, dalam keterangan resminya, Minggu (17/6/2019).

Baca juga: Karyawati Mandiri Syariah Tewas di Kamar Kos, Ditemukan Bekas Cekikan di Leher

Saat ini manajemen menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan kepada pihak kepolisian dan juga siap membantu petugas jika dibutuhkan untuk membantu permasalahan ini.

Reza mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menyebarkan foto pribadi Santi di media sosial maupun menyebarkan informasi yang belum terkonfirmasi agar tidak menambah duka pihak keluarga yang ditinggalkan.

"Kita serahkan kepada pihak kepolisian untuk mengusut permasalahan ini," tuturnya.

Santi Devi Malau merupakan petugas customer service Mandiri Syariah KFO Mikro Pandan Kota, Tapanuli Tengah.

Santi bergabung dengan Mandiri Syariah sekitar satu tahun lalu dan memiliki kinerja yang baik selama bekerja. 

Jenazah Santi telah dikebumikan oleh keluarga dengan diantar rekan-rekan kerjanya pada Sabtu (15/6/2019).

Baca juga: Kecelakaan Maut di Tol Cipali Disebabkan Penumpang Coba Rebut Kemudi Bus

Diberitakan sebelumnya, Santi Devi Malau, karyawati Bank Syariah Mandiri di Tapanuli Tengah ditemukan tewas di dalam kamar indekosnya di Lingkungan I Kelurahan Pandan, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapteng, Jumat (14/6/2019) pagi.

Kapolres Tapteng melalui Kasat Reskrim AKP Dodi Nainggolan mengatakan, dari hasil visum ditemukan bekas cekikan di leher serta bekas ikatan tali di pergelangan korban.

"Setelah dilakukan visum, hasilnya ditemukan bekas cekikan di leher korban, ada bekas luka cakaran di wajah korban, dan di pergelangan tangan korban juga ada bekas ikatan tali," ujar Dodi kepada ANTARA, Jumat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com