KOMPAS.com - Petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau masih berusaha melakukan penggiringan agar gajah liar ini menjauh dari pemukiman warga.
Dari pengamatan petugas, pada hari Minggu (16/6/2019), "kelompok 11" atau sebutan untuk kawanan gajah yang sering terpantau oleh petugas, tampak mendekati permukiman warga.
Sementara itu, beberapa hari sebelumnya, 6 ekor gajah memasuki kawasan perkebunan sawit milik warga di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau.
Berikut ini fakta lengkapnya:
"Ya, ada 11 ekor gajah liar atau yang sering disebut 'kelompok 11' sering masuk wilayah perbatasan kota dan perkebunan warga," kata Kepala Bidang Wilayah II Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Heru Sutmantoro, saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (16/6/2019).
Menurutnya, pergerakan kawanan gajah itu terpantau sejak bulan puasa. Para petugas pun harus bekerja di bulan puasa itu.
"Sejak bulan puasa hingga saat ini petugas kami terus bergantian mengawasi pergerakan gajah liar ini, bahkan saat Lebaran mereka juga bekerja," kata Heru.
Baca juga: 11 Ekor Gajah Liar Masuk Kebun Warga di Perkabaru
Para pegiat konservasi dari PLG Minas dan warga melakukan penggiringan gajah liar dari kebun warga.
Berdasar informasi sementara, kawanan satwa liar gajah masih berkeliling di sekitar kebun.
Menurut Heru, tidak hanya siang, pada malam tim masih terus berusaha menggiring gajah liar agar keluar dari lokasi kebun ubi yang dirusak untuk menuju ke kawasan hutan Tahura yang berdekatan dengan lokasi gangguan.
Dalam kondisi gelap, petugas harus menghidupkan api unggun agar dapat memantau pergerakan gajah liar.
Baca juga: Petugas BKSDA Gunakan Petasan Halau Kawanan Gajah Liar yang Masuk Kebun Warga
Menurut Heru, kawanan gajah liar itu rencananya akan digiring ke hutan Korem karena pergerakan gajah akan menuju di Koto Garo. Salah satu tujuannya agar menghindari konflik dengan manusia.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.