Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Ini Tanam Ganja di Ladangnya Untuk Obati Diabetes

Kompas.com - 17/06/2019, 09:14 WIB
Hendri Setiawan,
Rachmawati

Tim Redaksi

KARO, KOMPAS.com - NG (53) petani asal Desa Semangat, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo, Sumatera Utara nekat menanam ganja di samping tanaman tomat di ladanganya.

Awalnya, ganja yang telah ditanam selama 7 bulan hanya dikonsumsi pribadi untuk mengobati penyakit diabetes yang dideritanya. Namun jika ada pesanan dari orang lain, dia akan menjual ganja yang dia tanam seharga Rp 50.000 hingga Rp 100.000 per paket.

"Udah di tanam 7 bulan lah, dua batang. Sebenarnya untuk pakai sendiri. Tapi karena udah banyak gini, kalo ada yang minta ku kasih. Harganya Rp 50.000 setiap kali orang beli. Aku makai ganja ini untuk ngobati sakit gula ku", ujar NG saat ikut melihat batang ganja yang dia tanam di ladangnya, Sabtu (15/06/2019).

Baca juga: 5 Bule Ditangkap di Bali Setelah Edarkan Kokain dan Ganja

Sementara itu, Kasat Res Narkoba Polres Tanah Karo, AKP Sopar Budiman menjelaskan, penangkapan ini bermula dari tertangkapnya AS (35) yang sedang menggunakan ganja pada Jumat (14/6/2019) siang. Selanjutnya, polisi mengembangkan kasus tersebut dan menemukan ganja yang ditanam di ladang milik NG.

"Penangkapan ini berawal dari tertangkapnya AS yang memiliki ganja. Kita lihat ganjanya masih dalam kondisi basah, lalu kita melakukan pengembangan, dan kita tangkap NG. Dia mengaku menanamnya sendiri di ladang miliknya", ujar Sopar.

Baca juga: Oknum Anggota TNI Dibayar Rp 60 Juta Antar Ganja Seberat 74 Kg

Ia menjelaskan, dua batang ganja yang diamankan berumur sekitar tujuh bulan.

"Menurut keterangan tersangka, dia telah menjual ganja ini ke teman seprofesinya dengan harga 50 hingga 100 ribu per paketnya", jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com