Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Sultan Ungkap Alasan Belum Memberi Izin Pembangunan Tol di DIY

Kompas.com - 13/06/2019, 14:45 WIB
Markus Yuwono,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengaku belum sepakat dengan sejumlah rencana ruas tol yang akan melintasi Yogyakarta.

Hal ini lantaran ia khawatir perekonomian masyarakat akan terganggu jika tanpa perencanaan yang matang.

"Belum-belum selesai. Kita belum menentukan, saya belum sepakat. Resikonya konfliknya terlalu besar," kata Sultan, saat ditemui seusai acara 'Silaturahim dan Syawalan Gubernur DIY Tahun 1440 H/2019 M', di Pendopo Parasamya, Kabupaten Bantul, Kamis (13/6/2019).

"Ya saya tidak mau kalau rakyat saya ekonominya turun," tambah Sultan.

Baca juga: Sri Sultan: Situasi Politik Saat Ini Mirip Tahun 1948...

Sultan menilai, pembangunan tol hanyalah menguntungkan segelintir orang. Sehingga memerlukan kajian yang mendalam.

"Yang untung hanya yang punya tol. Sekarang tol yang ada akses masyarakat hidup atau mati? Jawab sendiri," kata Sultan.

Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat ini berharap jangan sampai jika tol dibangun merugikan masyarakat karena perekonomian terganggu.

"Saya tidak mau seperti itu. Saya bisanya lewat ringroad tidak lewat lain," ucap Sultan.

Terpisah, Sekretaris Daerah DIY Gatot Saptadi mengatakan, saat ini yang baru disepakati DED nya adalah pembangunan tol untuk jalur Bawen-Yogyakarta. Dari sekitar 51 km, wilayah DIY hanya dilewati sekitar 10 sampai 15 km.

Untuk ruas tol Yogyakarta sampai Solo belum ada kesepakatan terutama untuk masuk dari perbatasan Jawa Tengah ke wilayah DIY.

Sebab, di sana ada sejumlah situs bersejarah yang harus dilindungi terutama di kawasan Prambanan.

"Karena banyak lah, karena di situ banyak situs, ada banyak hal lah, kita harus duduk bersama," ujar Gatot.

Untuk sisi Barat dari Cilacap-Yogyakarta, masih belum ada kesepakatan karena ada bandara YIA.

Selain itu, gubernur menghendaki Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) dan jalan nasional yang ada tetap difungsikan.

Baca juga: 4 Fakta Kunjungan Jokowi di DIY, Shalat Jumat di Masjid Peninggalan Bung Karno hingga Bertemu Sri Sultan

 

"Jangan sampai begitu ada tol melintas di dua atas jalan tersebut. Dua jalan tersebut jalan sekarang tidak berfungsi," kata dia.

Menurut Gatot, ketidaksepakatan Sultan terkait pembangunan tol ini untuk mengakomodir semuanya, baik pengusaha maupun masyarakat. Untuk itu perlu dicari jalan tengah.

Misalnya, di kawasan Prambanan yang melintasi situs harus dipikirkan mengenai dampaknya seperti harus 500 meter dari situs, hingga pengguna jalan tol bisa keluar masuk wilayah tersebut. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com