Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Bocah Tewas Terbakar di Dalam Sebuah Rumah, Polisi Dilarang Autopsi Jenazah

Kompas.com - 11/06/2019, 20:29 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Lima bocah ditemukan tewas terbakar di dalam sebuah rumah yang hangus terbakar di Kecamatan Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapanuli Selatan, Jumat (7/6/2019).

Kelima bocah malang itu berinisial FC (10), FW (7), FN (7), FH (4), dan FI (2 )

Informasi itu didapatkan ANTARA dari Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapanuli Selatan, Ilham Suhardi melalui Kabid Perencanaan dan Logistik Hotmatua Rambe.

Informasi tersebut sesuai laporan Camat Angkola Sangkunur, Mhd Thohir Parlindungan Pasaribu.

Baca juga: Sudah Seharian Dipadamkan, Titik Api Masih Ada di Gudang Garmen yang Terbakar

 

Rumah tersebut terbakar pada Jumat malam sekitar pukul 21.00 hingga 23.00 WIB.

Yanuari Waruru, ayah para korban mendapati rumah terbakar dan kelima korban meninggal setelah pulang dari kegiatan gereja bersama istri dan seorang anaknya. Yanuari kemudian melaporkan kejadian itu ke kepala lingkungan III, Yashoki Mandofa.

Lokasi kejadian di Lingkungan III, Kelurahan Rianiate, Angkola Sangkunur sulit dijangkau kendaraan yang jaraknya sekitar lebih 2.000 meter dari jalan umum. Daerah itu juga tidak terjangkau sinyal telepon selular.

Sisa-sisa kayu bakar alat memasak di dapur (bara api) diduga menjadi penyebab terpanggangnya lima bocah tesebut. 

"Dugaan kuat sumber api yang membakar sebuah rumah malam kejadian sekira pukul 21.00 - 23.00 WIB itu berasal dari sisa-sisa kayu bakar/bara api sisa memasak di dapur rumah," ujar Kapolsek Batang Toru AKP DMZ Harahap kepada ANTARA, Minggu (9/6/2019) pagi.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapanuli Selatan menyampaikan penyebab kebakaran diduga akibat rembesan arang kayu bakar sisa masak di dapur rumah tersebut.

Kehadiran Kapolsek DMZ Harahap yang turun bersama sejumlah anggota yakni Kanit Res Ipda Anil D Siregar, Aiptu Subroto (Bhabinkamtibmas), Aiptu Siryanto (Kanit Intel), Bripka Marhaman Sianturi, dan Leo Nababan (piket yanmas), di lokasi duka, sempat ditolak karena salah tafsiran pihak keluarga korban.

"Kehadiran kami sebenarnya untuk olah tempat kejadian perkara. Namun ditolak oleh abang ayah korban (uwak). Alasannya, pihak korban tidak keberatan, tidak menuntut dan menyadari murni musibah kebakaran, bahkan autopsi kelima bocah terpanggang juga ditolak," terang Kapolsek.

Pihak kepolisian menyadari dan menghargai apa yang dirasakan dan permintaan pihak korban. Rencananya, kepolisian akan kembali menemui orangtua dan keluarga korban untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Baca juga: 88 Kios di Pasar Ujungberung Ludes Terbakar

Informasi dari Kepala Pelaksana BPBD Tapanuli Selatan Ilham Suhardi bersama Kabid Kedaruratan/Logistik Hotmatua Rambe, rumah yang terbakar itu berukuran 4 x 4 meter lokasinya berada di atas perbukitan.

"Bangunan rumah itu terbuat dari papan dimana ruang digunakan untuk tidur langsung berhadapan area dapur dekat satu-satunya pintu keluar rumah tersebut," kata Hotmatua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com