Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Getuk Lindri Sepanjang 350 Meter Ludes Dalam 5 Menit

Kompas.com - 11/06/2019, 18:07 WIB
Ari Himawan Sarono,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


PEKALONGAN, KOMPAS.com - Banyak cara dilakukan untuk menyambut tradisi syawalan atau sepekan setelah hari raya Lebaran.

Di Desa Ambokembang Kabupaten Pekalongan misalnya, warga bergotong royong membuat getuk lindri sepanjang 350 meter Selasa (11/6/2019).

Ribuan warga sudah berkumpul sejak pagi agar kebagian makanan yang terbuat dari singkong tersebut. Panitia membagikan secara gratis getuk lindri yang dibalut parutan kelapa dan gula jawa.

Baca juga: Andalkan Sosmed, Kue Lebaran Produksi Rumahan Asal Pekalongan Banjir Pesanan

Sebelum dibagikan, getuk terlebih dahulu diberi parutan kelapa dan gula jawa cair di atasnya. Namun, karena warga yang tidak sabar langsung menyerbu potongan getuk yang sudah disiapkan oleh panitia.

Dalam waktu lima menit, getuk sepanjang 350 meter tersebut ludes oleh warga. Mereka saling dorong untuk mendapatkan getuk agar tidak kehabisan.

Bahka, beberapa tidak kebagian dan hanya mendapatkan singkong rebus saja dari panitia.

"Saya cuma dapat singkong saja sama parutan kepala dikasih gula jawa, tapi enggak apa-apa ikut senang karena sudah tradisi," kata Umbini, warga Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan.

Zaenal Muttaqin selaku panitia mengatakan, memang panitia menyediakan getuk lindri cadangan yang dibuat untuk warga yang tidak kebagian. Mereka harus rela menunggu pembuatan getuk terlebih dahulu tapi banyak yang tidak sabar.

"Kalau getuk sepanjang 350 meter kami buat selama 24 jam menghabiskan 1,5 ton singkong, 220 butir kelapa, dan 80 kg gula jawa," kata Zaenal.

Zaenal mengatakan, tradisi merayakan syawalan ini sudah berjalan selama 8 tahun. Sengaja warga membuat getuk lantaran prosesnya yang mudah dan banyak disukai masyarakat khususnya Pekalongan.

Baca juga: Banyak Pemudik Berhenti di Bahu Jalan, Polisi Pekalongan Bentuk Tim Patroli

 

Singkong hanya direbus dan dilembutkan hingga lunak dan diberi kelapa serta gula jawa.

"Semua biaya dari warga, kami patungan dan beberapa donatur tetap untuk acara ini. Tujuannya agar mempererat kerukunan warga di saat Lebaran bisa berkumpul," tambah Zainal.

Rencananya, kegiatan serupa akan terus digelar pihaknya tiap tahun dengan panjang getuk lebih panjang. Sehingga, pada suatu saat nanti, bisa didaftarkan ke rekor Muri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com