KOMPAS.com - Sejumlah anggota polisi tampak berjaga-jaga di beberapa titik di jalur kawasan Wisata Telaga Sarangan, Magetan, Jawa Timur.
Saat ada kendaraan yang melintas, para anggota polisi segera waspada dengan menyiapkan kayu pengganjal ban.
Lalu saat kendaraan itu tampak kesulitan untuk menanjak, mereka segera membantu pengemudi tersebut dan mengganjal ban belakang dengan balok kayu yang telah disiapkan.
Salah satu anggota polisi, Bripka Arif Budianto, mengaku sudah enam tahun ditugaskan menjadi anggota ganjal ban di tanjakan di wisata Sarangan.
Baca fakta lengkapnya berikut ini:
Bagi masyarakat sekitar, jalur di kawasan Wisata Telaga Sarangan terkenal sebagai jalur berbahaya bagi pengendara yang kurang berpengalaman atau tidak mengenal medan.
Sejumlah kecelakaan yang merenggut nyawa sering terjadi di jalur tersebut. Menurut Bripka Arif, banyaknya tikungan serta curamnya tanjakan maupun turunan yang menyulitkan pengemudi yang baru pertama kali melewati jalur tersebut.
Selain itu, faktor usia kendaraan juga sangat memengaruhi terjadinya kecelakaan di jalur maut Sarangan tersebut.
Sebagian besar para pengguna jalan yang tidak bisa menanjak, biasanya adalah wisatawan jauh yang tidak mengetahui medan jalan di jalur tersebut.
Baca juga: Kisah Pasukan Polisi Ganjal Ban di Jalur Maut Sarangan, demi Nyawa hingga Dikerjai Pengendara
Anggota Polres Magetan itu mengaku sudah enam tahun ditugaskan menjadi anggota ganjal ban di tanjakan di wisata Sarangan.
Dalam setahun, Bripka Arif mengaku bisa bertugas tiga kali, yaitu pada Hari Raya Lebaran, Tahun Baru, dan Hari Raya Idul Adha.
Pada saat itu, kunjungan wisatawan ke Telaga Sarangan mengalami kenaikan tajam.
Dia mengaku tahu betul tanda-tanda kendaraan yang tidak akan mampu menanjak sampai ke atas.