KOMPAS.com - Hingga hari Senin (3/6/2019), sudah ada 85 wisatawan di pantai kawasan Gunungkidul dan Bantul tersengat ubur-ubur.
Tim SAR setempat menjelaskan, sebagian besar korban adalah anak-anak. Menurut Marjono, SAR Satlinmas Korwil II Gunungkidul, hasil pemantauan di laut, hewan ini akan tampak sekitar awal bulan Juni.
Hewan tersebut sudah mulai terlihat dan berpotensi ke pinggir karena kondisi di laut yang dingin membuat ubur-ubur mencari tempat yang lebih hangat, yaitu di kawasan pantai.
Berdasar pantauan sementara, serangan ubur-ubur terjadi di sejumlah pantai diantaranya di Pantai Kukup, Sepanjang, dan Pantai Dini.
Baca fakta lengkapnya berikut ini:
Puluhan wisatawan di pantai Gunungkidul dan Bantul, Yogyakarta tersengat ubur-ubur.
"Untuk Gunungkidul ada tiga pantai yang hari ini ubur-ubur mendarat dan menyengat wisatawan. Total ada 35 orang," kata Sekretaris SAR Satlinmas Korwil II Gunungkidul Surisdiyanto saat dihubungi Kompas.com, Senin (3/6/2019).
Wisatawan yang tersengat pantai Kukup sebanyak 25 orang, Pantai Sepanjang empat orang, dan Pantai Drini enam orang.
Suris mengatakan, sebagian besar korban merupakan anak-anak. Jika tersengat ubur-ubur akan terasa perih, gatal dan panas dan terkadang membuat sesak nafas karena menahan sakit.
"Wisatawan sudah sering diingatkan untuk waspada terhadap serangan ubur-ubur atau impes ini. Namun, karena memang warnanya transparan dan biru menyebabkan orang tidak mengetahui bahaya," ujarnya.
Baca juga: 85 Wisatawan Tersengat Ubur-ubur di Pantai Yogyakarta
Memasuki bulan Juni, pantai selatan Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, mulai bermunculan ubur-ubur.
Untuk mengantisipasi sengatan ubur-ubur ini terhadap wisatawatan, TIM SAR Satlinmas setiap pagi, mengubur binatang bertentakel ini.
Kompas.com berkesempatan mengikuti patroli tim SAR Satlinmas Korwil II Gunungkidul di Pantai Sepanjang dan Pantai Drini, Minggu (2/6/2019).