Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Risma Agar Surabaya Siap Hadapi Era Perdagangan Bebas..

Kompas.com - 06/06/2019, 15:47 WIB
Ghinan Salman,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengingatkan warga akan pentingnya sebuah sertifikasi, terlebih di tahun mendatang Indonesia menghadapi era perdagangan bebas.

Menurut Risma, perdagangan bebas yang mulai diterapkan tahun depan akan berdampak secara langsung pada perdagangan barang dan jasa.

Kata Risma, Pemerintah Kota Surabaya beberapa bulan lalu sudah mengantisipasi dengan memberikan sertifikasi gratis kepada sejumlah pekerja sebelum era perdagangan bebas ASEAN itu dimulai.

"Sebetulnya saya sudah menyiapkan (sertifikasi gratis) sebelum perdagangan bebas ASEAN itu mulai 2016. Tahun 2014 saya sudah siapkan," kata Risma, Kamis (6/6/2019).

Baca juga: Pesan Idul Fitri Risma: Jaga Toleransi, Perkuat Persatuan dan Kesatuan

Risma menyebut, tantangan yang akan dihadapi Surabaya ke depan adalah berkurangnya lapangan pekerjaan akibat dari dampak revolusi industri 4.0 dan kewajiban pemenuhan standarisasi pada sebuah produk di era WTO.

"Kita mulai beberapa tahun lalu, contohnya kita memberikan biaya gratis untuk sertifikasi, tukang batu, tukang listrik juga pekerja-pekerja lain termasuk hak merek dan paten itu kita bantu," ujarnya.

Menghadapi era perdagangan bebas, Risma berharap masyarakat tidak terus berada di zona nyaman, karena ke depan persaingan global akan semakin ketat.

Baca juga: Kemendag Minta Masyarakat Tak Alergi dengan Perjanjian Perdagangan Bebas

Ia mengaku banyak warga Surabaya yang mempunyai keahlian di bidangnya. Namun, mereka tidak memiliki sertifikasi yang mendukung untuk pekerjaannya itu.

Risma, karena itu, mengingatkan masyarakat akan pentingnya sertifikasi dalam menyongsong era persaingan global.

"Memang kita harus menyiapkan. Makanya kita mulai beberapa tahun itu kita bantu untuk sertifikasi gratis," ujar dia.

Dengan adanya tantangan tersebut, Risma meluncurkan konter permohonan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di Unit Pelayanan Terpadu Satu Atap (UPTSA) Gedung Siola untuk para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Surabaya.

Baca juga: Melindungi Pasar Tradisional di Tengah Gempuran Perdagangan Bebas

"Saya berikan 150 (kuota) free langsung habis, tapi yang ngurus lain juga banyak," ucapnya.

Risma berjanji ke depan bakal kembali menambah kuota gratis pengurusan hak merek ataupun hak paten untuk mendukung para pelaku UMKM di Surabaya agar memiliki sertifikasi.

Ia pun berharap pelaku UMKM di Surabaya mampu bersaing secara seimbang di era perdagangan bebas dunia.

"Kita akan tambah lagi dan saya berharap ini kita terus lakukan supaya kita tidak kalah, hanya karena kita tidak punya sertifikasi itu," imbuh Risma.

Kompas TV Rabu (14/11) pagi ini, para pemimpin negara-negara Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN, bertemu dengan Perdana Menteri Australia, Scott Morrison.<br /> Dalam jamuan informal, Perdana Menteri Australia menemui para pemimpin ASEAN, termasuk Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Pertemuan ini terjadi di tengah perbincangan soal kemitraan ekonomi komprehensif regional, yang melibatkan negara-negara anggota ASEAN dan 6 negara asia pasifik lainnya, termasuk Australia. Alotnya pembahasan perjanjian perdagangan bebas ini membuat banyak yang pesimistis, negosiasi bakal rampung akhir tahun ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com