Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peluk dan Tangis Korban Bencana Tanah Bergerak, Tak Bisa Lebaran di Rumah Sendiri

Kompas.com - 05/06/2019, 11:36 WIB
Budiyanto ,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Ratusan penyintas bencana tanah bergerak menunaikan shalat Idul Fitri di Masjid Darussalam, Kampung Gunungbatu, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (5/6/2019).

Masjid yang dibangun pada tahun 2000 ini tidak mengalami kerusakan saat bencana tanah bergerak menerjang kampung di Jalan Raya Sukabumi-Sagaranten Km 24 tersebut. Semalamnya, masjid pun sudah ramai oleh warga yang mengumandangkan takbir.

Baca juga: Pengalaman Pertama Shalat Id di Lokasi Syuting AADC? 2, Diingatkan untuk Bersatu

Sejak pagi, warga berduyun-duyun berjalan kaki dari lokasi pengungsian menuju masjid berwarna biru itu. Jarak ke masjid dari lokasi pengungsian di lahan bekas kantor Desa Kertaangsana sekitar 100 meter.

Dengan khidmat, warga menjalankan shalat Id dan mendengarkan khotbah yang dipimpin oleh Ustaz Abdurahman Effendi sebagai imam dan Ustaz Saefulloh sebagai khatib. Setelah itu, warga bersalaman dan saling bermaafan.

Baca juga: Cerita Idul Fitri dari Sikka, Kala Umat Shalat Id di Depan Gereja

Rasa haru dan sedih menyelimuti saat banyak di antara ibu-ibu saling berpelukan. Suasana di dalam masjid pun langsung sesaat sunyi. Hanya terdengar isak tangis dari kaum ibu yang saling bermaafan.

"Saya sedih lebaran tahun ini tidak bisa berkumpul dengan anak-anak di rumah. Karena rumah milik ibu rusak kena bencana," ungkap Ade (47) saat berbincang dengan Kompas.com selesai menunaikan shalat Id, Rabu.

Hal senada juga diungkapkan Mimin (60) yang tidak terpikirkan sebelumnya akan menjalankan puasa pada bulan ramadhan di pengungsian. Begitu juga menunaikan shalat Id berangkat ke masjid dari lokasi pengungsian.

"Sebelumnya sempat bercita-cita setelah Lebaran pergi ke Cirata, karena ingin tahu. Tapi karena musibah ini sudah tidak terpikirkan lagi," ungkap dia.

Baca juga: Pesan Idul Fitri, Stop Sebutan Kecebong dan Kampret

Dia pun setelah selesai menunaikan shalat id langsung memanjatkan doa agar musibah yang sedang dialaminya bersama saudara dan para tetangganya segera berakhir.

"Kami pun berdoa agar kami bisa kembali berkumpul bersama anak-anak dalam satu rumah, seperti sebelumnya," aku Mimin yang rumah panggungnya sudah tidak bisa ditempati lagi.

Seusai menunaikan shalat Id di masjid, para penyintas bencana tanah bergerak kembali ke pos pengungsian. Mereka berjalan berduyun-duyun dengan penuh rasa haru dan sedih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com