YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Aksi teror bom terjadi di Pos Polisi Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah. Buya Syafii Maarif angkat bicara terkait terror bom yang terjadi pada Senin (05/06/2019) tadi malam.
Buya Syafii menyampaikan aksi terror tersebut dilakukan oleh orang yang kalap.
"Yang kita sedih itu mereka memakai agama. Seakan-akan itu perintah Tuhan," ujar Buya Syafii Maarif saat ditemui, Selasa (4/6/2019).
Baca juga: Pascaledakan Bom Bunuh Diri, Pos Polisi Kartasura Sukoharjo Kembali Berfungsi
Buya menyampaikan, Islam dan agama pada umumnya itu untuk membangun peradaban. Agama bukan untuk membangun kebiadaban.
Orang-orang yang melakukan terror lanjutnya salah satunya karena terpengaruh ideologi luar. Padahal, ideologi tersebut ditempat asalnya justru berantakan.
"Terpengaruh ideologi impor yang di asalnya berantakan tapi di sini laku, itu kan aneh," tegasnya.
Baca juga: Mahfud MD: Ungkap Kasus Bom Bunuh Diri Pos Polisi Sukoharjo Sejelas-jelasnya...
Selain itu, Buya melihat aksi terror juga karena pengaruh informasi yang sengaja disebarkan lewat di media sosial. Sehingga, masyarakat harus memakai akal sehat ketika mendapatkan informasi dari media sosial.
"Mereka kan tidak berfikir panjang. Apakah mereka memikirkan masa depan bangsa dan negara, saya rasa tidak," tegasnya.
Baca juga: Kronologi Bom Bunuh Diri di Pos Polisi Kartasura hingga Gali Keterangan Pelaku
Buya meminta semua pihak untuk tidak memperkeruh keadaan. Apalagi sampai dengan saat ini ekses dari Pemilu 2019 masih belum selesai.
"Elit politik jangan mengompori, memperparah keadaan ini. Yang radikal ya akan menumpang di situ juga, karena mereka ingin juga menunjukan eksistensinya," pungkasnya.