Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Lebaran di Kendal, Setelah Sahur Terakhir, Warga Berbondong-bondong Beli Bunga

Kompas.com - 04/06/2019, 13:02 WIB
Slamet Priyatin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

KENDAL, KOMPAS.com - Tradisi berburu bunga di pasar Weleri, Kendal, Jawa Tengah, usai sahur di hari terakhir bulan ramadhan atau sehari sebelum lebaran, masih dilestarikan.

Tradisi itu sudah berlangsung puluhan tahun.

Selasa (4/6/2019) subuh, ribuan orang dari pelosok daerah di Kabupaten Kendal sudah berjubel di pasar Weleri untuk bisa membeli bunga.

Bunga-bunga yang dibeli itu kebanyakan untuk menjadi pemanis di ruang tamu. Ada bunga sedap malam, pancawarna, mawar potong, krisan, dan bunga kubur.

Baca juga: Tradisi Jelang Lebaran di Lombok: Anak-anak Mengecat Batu Nisan

Menurut salah satu pembeli bunga, Ratih, dirinya hampir setiap tahun selalu membeli bunga di pasar bunga Weleri ini.

Warga Ringinarum Kendal ini mengaku memilih membeli bunga di pasar Weleri, karena banyak pilihan. Sebab yang menjual jumlahnya banyak.

“Ada ratusan penjual bunga di sini. Di setiap puasa terakhir atau sehari sebelum lebaran,” ujarnya.

Ratih, menambahkan, dirinya membeli beberapa ikat bunga sedap malam untuk pengharum ruang tamu.

Baca juga: Mudik Lancar, Warganet: Kemacetan Itu Tradisi, Kok Dihilangkan?

Sama dengan Ratih. Nurul, warga Weleri, mengaku membeli bunga sedap malam untuk pengharum dan pemanis ruang tamu. Bunga itu, ia rangkai dan ditempatkan di vas bunga yang berisi air agar tidak cepat layu.

“Selain itu, saya juga beli bunga kubur untuk ke makam nanti sore,” tambahnya.

Salah satu penjual bunga, Agus Kurniawan, mengaku kalau dirinya hampir setiap tahun berjualan bunga di pasar Weleri.

Bunga-bunga yang ia jual didapat dari daerah Bandungan dan Ambarawa, Kabupaten Semarang.

Baca juga: Mengenal Motonggeyamo, Tradisi Penetapan 1 Syawal Masyarakat Gorontalo

 

Bunga yang dijual, kebanyakan bunga sedap malam dan bunga kubur. Harganya bervariasi, mulai dari Rp 8.000 hingga Rp 40.000.

“Yang sudah dirangkai harganya sampai Rp 40.000,” kata Kurniawan.

Kurniawan, menjelaskan selain bunga sedap malam, bunga yang banyak dicari oleh pembeli untuk pengharum dan menghiasi ruang tamu, adalah bunga mawar dan krisan.

Namun, yang paling banyak dibeli oleh warga adalah bunga kubur.

Kompas TV Jakarta sepi ditinggal warganya mudik namun budaya konsumtif masyarakat Ibu Kota yang tinggi tak lantas menggilas roda perekonomian. Kegiatan ekonomi di sektor dagang tetap berjalan stabil karena masih banyak warga di Ibu Kota yang tak mudik, malahan moment lebaran justru dinilai menguntungkan pelaku usaha di berbagai sektor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com