Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Masyarakat Tetap Tenang, Jangan Mau Diganggu..."

Kompas.com - 04/06/2019, 09:54 WIB
Muhlis Al Alawi,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Ketua Majelis Ulama Indonesia Solo Subari mengimbau masyarakat Surakarta dan sekitarnya untuk tetap tenang menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri pasca-ledakan bom bunuh diri yang terjadi di pos polisi Tugu Kartasura di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (3/6/2019) malam.

"Percayakan penanganan kasus itu sepenuhnya pada aparat kepolisian lantaran pelakunya sudah ditangkap dan masih hidup maka bisa digali motifnya," tutur Subari saat dihubungi, Selasa (4/6/2019) pagi.

Baca juga: Ganjar: Jangan Sebar Gambar Mengerikan Terkait Ledakan di Pospol Kartasura Sukoharjo

Kepada seluruh umat Muslim maupun non-Muslim, Subari meminta agar peristiwa ini disikapi dengan arif. Dia berharap peristiwa itu tidak akan terjadi lagi ke depannya.

Subari menilai aksi bom bunuh diri di pos pengamanan Lebaran di Kartasura bisa bertujuan memancing di air yang keruh.

"Mungkin mereka (pelaku) ingin memancing di air yang keruh untuk bisa membenturkan satu golongan dengan golongan yang lain," ujar Subari.

Baca juga: 7 Fakta Bom Bunuh Diri di Pos Polisi Kartasura, Terduga Pelaku Luka Parah hingga Bom Low Explosive

 

Dia berharap, aparat kepolisian segera mengungkap jaringan pelaku dan motif di belakangnya karena aksi-aksi semacam ini menjelang perayaan hari raya umat beragama bisa menimbulkan dampak buruk untuk persatuan dan kesatuan bangsa.

"Kami minta semua pihak untuk saling menjaga ketenangan. Jangan sampai negara yang aman dan damai ini diganggu. Apalagi gangguan itu terkait dengan perayaan satu agama maka dampaknya dapat disulut menjadi isu-isu yang tidak menyenangkan untuk persatuan dan kesatuan," tutur Subari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com