Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Sumbar: Pemudik yang Gunakan Jalur Udara Berkurang karena Tiket Pesawat Mahal

Kompas.com - 03/06/2019, 20:08 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno mengatakan, pemudik menggunakan jalur udara ke Sumatera Barat pada Lebaran tahun ini berkurang dibanding tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan harga tiket pesawat yang mahal.

“Pemudik beralih menggunakan jalur darat dan jumlah kedatangan di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) berkurang dari tahun lalu,” kata dia selepas mengunjungi pos pengamanan mudik di BIM Padang Pariaman, Minggu (3/6/2019).

Baca juga: 10 Kuliner yang Wajib Dicicipi Jika Berkunjung ke Bukittinggi

Menurut Irwan, penurunan ini memang disebabkan harga tiket yang terlalu tinggi sehingga pemudik enggan terbang dan memilih pulang melalui jalur darat.

Ia mengatakan, jumlah penumpang yang berkurang di BIM membuat situasi kemananan lebih kondusif karena tidak ada calo, copet dan pungutan liar.

"Bandara kalau di sisi penumpang dan penerbangan berkurang, tapi kalau sisi keamanan tentu aman dan tidak ada kejadian yang mencolok, tidak ada calo, pencopet juga tidak ada. Alhamdulillah, lancar aja sampai saat ini," katanya.

Baca juga: Nikmati Kemeriahan Lebaran di Tanah Datar, dari Pacu Jawi hingga Pasar Van der Capellen

General Manager PT Angkasa Pura II Cabang BIM Dwi Ananda Wicaksana mengatakan, hingga H-3 Lebaran, terjadi penurunan penumpang mencapai 30 persen dibandingkan arus mudik tahun lalu.

Penurunan itu telah terjadi sejak H-10 Lebaran yang disebabkan harga tiket meningkat tajam..

“Rencana 88 flight hari ini. Namun, belum final dan hingga sore baru 30 pesawat yang terbang 30 lagi,” kata dia.

Dia memprediksi puncak mudik terjadi di tanggal 1 dan 2 Juni 2019 dan Minggu kemungkinan puncak masyarakat pulang ke Sumbar melalui BIM.

“Mestinya puncak mudik terjadi hari ini (Minggu), tapi hingga saat ini kita mencatat jumlah penumpang terbanyak terjadi pada di H-6 tertinggi sama H-4," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com